REDAKSI8.COM – Bencana banjir yang terjadi lagi di daerah Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru menjadi atensi utama Anggota DPRD Kota Banjarbaru.
Anggota Komisi III Nurkhalis Anshari berkomentar, bencana banjir yang melanda wilayah Banjarbaru pasca hujan lebat sebenarnya bisa diatasi apabila semua pihak bisa duduk bersama berdiskusi mencari solusi banjir.
Diantaranya Ia menyebutkan pemerintah daerah baik eksekutif dan legislatif, pengusaha, pemerhati lingkungan termasuk mahasiswa dan masyarakat bersama-sama duduk satu meja mencarikan solusi kongkrit.
Mengingat selama ini menurutnya langkah seperti itu belum dilakukan, hingga sekarang persoalan banjir masih belum bisa terpecahkan.
“Bahkan sampai saat ini banjir terus melanda di daerah yang menjadi langganan seperti di Loktabat Selatan,” jelasnya kepada Redaksi8.com, Selasa (27/9) siang pukul 10.48 WITA.
“Permasalahan ini tidak bisa diatasi oleh Pemerintah Kota dan Provinsi saja, akan tetapi semua elemen terkait harus terpadu,” sambung Nurkhalis berpendapat.
Apalagi jika mempersoalkan anggaran daerah masih terbatas, baginya hal tersebut masih bisa diperjuangkan untuk bisa memperoleh anggaran lain di tingkat pusat.
Legislator muda PKS yang akrab disapa Khalis ini mengingatkan, kondisi alam sekarang sudah semakin tidak terkendali. Ditambah wilayah resapan air yang sudah tidak optimal.
Atas dasar itu Ia ingin seluruh elemen masyarakat bersama-sama bertukar pikiran mencarikan solusi kongkrit.
“Pemerintah harus cepat mengambil langkah. Begitu juga pihak terkait lainnya dan bagi pihak yang melanggar aturan tindak saja,” tegas Khalis menyarankan.
“Mengingat kita dari legislatif tidak akan henti-hentinya mengingatkan pihak eksekutif supaya dapat mengatasi banjir ini,” lanjutnya.
Meski persoalan banjir tersebut kompleksitas, namun Ia berpendapat, negara mesti tetap bertanggung jawab terhadap bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi hingga sekarang.
Apalagi jika melihat topografi wilayah Banjarbaru katanya, banyak kondisi lingkungan yang semestinya dijaga dengan baik tapi tidak terlaksana lantaran terkendala anggaran dana yang terbatas.
“Belum lagi terjadinya pelanggaran tata ruang yang terjadi dimana-mana,” cetusnya.
Persoalan banjir ini Ia menukas harus dibahas mulai dari kawasan hutan yang ada di hulu hingga ke hilir, tepatnya si Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Itu banyak persoalan mulai dari hutan gundul sampai DAS yang semakin dangkal. Makanya perlu terobosan yang besar dan tidak cukup hanya terpadu menyelesaikan persoalan banjir ini,” pungkasnya.