Rohadi bercerita, di setiap malam selama Isoman Ia terpaksa membuka jendela kamar rumahnya, lantaran oksigen di dalam kamarnya dirasa sangat sulit untuk dihirup. Akan tetapi, kondisi tersebut hanya akan dialami Rohadi diwaktu sore hari hingga sepanjang malam saja.
“Tapi setiap pagi hari semua keluhan saya itu membaik, hidung saya kembali bisa mencium aroma apapun dan lidah saya juga kembali mampu merasakan rasa makanan. Itu yang saya alami selama 14 hari Isoman,” ungkapnya kepada pewarta ini.
Rohadi berpendapat, ini terjadi karena di malam hari aktivitas fotosintesis berhenti, sehingga tumbuhan yang awalnya menghasilkan oksigen di siang hari justru menghisap oksigen dan mengeluarkan co2 pada malam hari.
“Itu yang mungkin menyebabkan kadar oksigen di malam hari sedikit, makanya saya agak kesulitan bernafas setiap malam dan harus membuka jendela sepanjang malam,” pendapatnya.
Rohadi menukas, selama masa Isoman Ia tidak mengonsumsi obat apapun kecuali makan yang teratur dan tepat waktu, serta istirahat dan rajin berolahraga di pagi hari.
“Alhamdulillah sudah sembuh dan tidak merasakan gejala-gejala demam lagi,” pungkasnya