REDAKSI8.COM – Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah pelaksanaan Borneo Cup ke 12 Special Olympic Tahun 2019. Kegiatan olahraga ini dilaksanakan di Lapangan Dr Murjani Banjarbaru dari tanggal 19 – 20 Oktober 2019.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi anak-anak penyandang disabilitas, untuk unjuk kemampuan dan kepercayaan dirinya di bidang olahraga sepak bola kelimaan atau futsal.
Borneo Cup ke 12 Special Olympic tahun 2019 ini diikuti sebanyak 7 tim, yang terdiri dari Special Olympic (SO) Kalimantan Selatan, SO Kalimantan Tengah, SO Kalimantan Timur, SO Kalimantan Utara, Labuan, Serawak, dan Brunei Darussalam.
Sekretaris Pengda SOINA Kalimantan Selatan, Sri Rahayu menerangkan, ada 2 kategori yang dipertandingkan dalam sepak bola kelimaan (futsal) Borneo Cup 12 ini, yaitu tim tradisional dan tim unified.
“Kalau tim tradisional itu yang main murni dari anak disabilitas. Sedangkan kalau unified itu timnya 8 orang, 5 dari anak disabilitas kognitif, 3 dari atlet umum,” terang Sri Rahayu.
Lebih lanjut Sri Rahayu menerangkan, untuk atlet umum ini tidak boleh mencetak gol ke gawang lawan. Dia hanya berperan sebagai partner atau pembagi bola saja.
Ia berharap, SOINA Kalimantan Selatan minimal dapat mempertahankan gelar juara yang pernah diraih saat mengikuti Borneo Cup di Serawak tahun lalu.
“Apalagi kita sebagai tuan rumah, kalau bisa lebih optimal dan lebih bagus lagi prestasinya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau yang lebih akrab disapa Paman Birin mengatakan, kegiatan Borneo Cup ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri bagi penyandang disabilitas intelektual, untuk mengembangkan diri dalam mencapai prestasi di bidang olahraga.
“Saya sangat meyakini keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi dan berkarya, justru keterbatasan membuat prestasi dan karya saudara sekalian menjadi hal yang sangat luar biasa,” tegas Paman Birin.
Paman Birin juga berpesan kepada para atlet dan wasit/juri untuk memberikan penilaian yang adil. Sedangkan untuk para peserta, ia berpesan agar bermain secara sportif agar terlahir pula generasi-generasi yang menjunjung tinggi sportivitas.
“Generasi yang sportif adalah generasi yang dekat dengan kejujuran, kejujuran adalah satu kata yang mudah diucapkan namun susah untuk dilaksanakan. Tapi bagi kita pecinta olahraga, perjuangan adalah hal untuk mencapai yang kita inginkan,” tegas Paman Birin.