REDAKSI8.COM – Kota berjuluk Kota Pendidikan, yakni Kota Banjarbaru masih belum bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Lantaran status PPKM di kota tersebut masih berada di level 4 hingga tanggal 20 September 2021 mendatang. Sehingga sampai hari ini siswa siswi di Kota Banjarbaru terpaksa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sementara PTM sendiri bisa digelar jikalau kondisi PPKM di daerahnya berada di level 1-3, itupun pelaksanaannya dengan terbatas. Ini pun turut ditegaskan oleh Wakil Presiden Republik Inonesia.
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Ma’ruf Amin mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan di daerah yang status PPKM nya berada di level 1 -3. Namun, PTM yang diperbolehkan tetap menerapkan protokol kesehatan dan terbatas.
“Saya mendukung upaya Mendikbudristek mendorong bagi sekolah di daerah yang memang PPKM level 1-3 agar melaksanakan PTM terbatas supaya tidak tertinggal. PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) tidak maksimal. Maka, PTM terbatas terus kita dorong supaya ketertinggalan pembelajaran bisa dikejar,” terang Wapres Ma’ruf Amin saat kunjungannya di Bogor, Kamis (9/9).
Memantau pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 1 Citeureup, Wapres RI berpandangan bahwa pada prinsipnya pemerintah menganggap penting untuk memulai PTM terbatas. Sudah dibuat aturan-aturannya supaya bisa belajar dengan aman.
“Saya tahu dari berdialog dengan para siswa, hampir 100% ingin tatap muka terbatas,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Senada, Mendikbudristek dalam pernyataannya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bogor yang mayoritas pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi, serta telah mendorong dilaksanakannya PTM terbatas sesuai SKB Empat Menteri yang diterbitkan Maret 2021.
Mendikbudristek mengingatkan, Apabila sekolah di wilayah PPKM level 1-3 yang pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi secara lengkap, sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan juga PJJ (pembelajaran jarak jauh).