“Surat Suara Presiden Tercoblos, Saksi Yang Marah, Hingga Printer TPS Rusak.”Rosmelyanoor – Ketua Bawaslu Kabupaten Balangan
REDAKSI8.COM, PARINGIN — Terjadi selisih jumlah suara saat rekapitulasi, penghitungan suara terpaksa diulang. Ini terjadi di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Halong dan Paringin.
Diduga, sejumlah petugas setempat kelelahan ketika menghitung surat suara.
Bahkan, banyak TPS y ang baru bisa menyelesaikan penghitungan suara hingga subuh pukul 04.00 wita, Kamis (15/3/2024).
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Balangan, Rosmelyanoor mengungkapkan, lantaran terjadi selisih saat rekap jumlah, maka penghitungan suara pun diulang.
“Kami menduga sejumlah petugas itu mengalami kelelahan, menyebabkan tidak fokusnya saat penghitungan,” ujarnya kepada Redaksi8.com.
Rosmelyanoor yang akrab disapa Emel ini membeberkan, terdapat sejumlah catatan hasil pengawasan pihaknya saat proses pencoblosan pada Pemilu 2024, Rabu lalu.
Satu diantaranya surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI ditemukan sudah tercoblos. Otomatis, surat suara tersebut dinyatakan rusak, atau tidak masuk dalam hitungan.
Selain itu, banyak warga yang ber-KTP di luar daerah Provinsi Kalsel datang ke TPS melakukan pencoblosan, tidak membawa surat atau form Model A Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
“Sesuai ketentuan, warga itu tidak terdaftar sebagai pemilih tambahan dan tidak dapat melakukan pencoblosan,” katanya.
Menurut Emel, seluruh temuan terkait kendala dan permasalahan yang terjadi saat proses pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS, dapat ditangani ditempat, saat itu juga.
Emel mencontohkan, seperti yang terjadi di TPS 03, Kelurahan Batu Piring.
Salah seorang pemiliih dipanggil kembali pada saat penghitungan suara untuk membuat pernyataan secara tertulis.
Itu disebabkan lantaran yang bersangkutan mengaku tidak mendapatkan surat suara presiden dan wakil presiden ketika berada di bilik suara.
Dari situ, petugas memberinya surat suara tersebut untuk dicoblos.
Namun saat penghitungan, ternyata surat suara itu lebih banyak satu lembar tidak sesuai dengan daftar pemilih hari itu.
Menindaklanjuti ini, melalui mekanisme aturan, dibuatlah sebuah berita acara.
“Si Ibu itu diminta untuk menyebut pasangan presiden dan wakil presiden yang dipilihnya. Kemudian, petugas mengeluarkan surat suara yang sesuai pilihan ibu itu dari kotak suara,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Paringin, Muhammad Ihsan Suryanadi saat di temui di Kantor Kecamatan Paringin, mengakui, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memang alami kelelahan.
“Proses pemungutan suara yang dimulai sejak persiapan, dilakukannya pencoblosan, penghitungnan dan rekapitulasi, sejak pukul tujuh pagi hingga tengah malam, menyebabkan diantara petugas alami kelelahan,” ungkapnya.
Bagi Ihsan hal-hal seperti itu sebenarnya dapat dihindari.
Kendala yang kemarin ditemui hingga mengakibatkan tertundanya pekerjaan petugas TPS, menurut Ihsan, lebih pada persoalan saat melakukan salinan rekapitulasi yang harus di cetak dengan printer.
Ditegaskannya, sepanjang ini kendala yang dihadapi masih berupa teknis. Akan tetapi, semua masalah sudah tertangani secara baik sesuai aturan.
“Selain jumlah penggandaannya yang banyak, juga disebabkan kerusakan pada peralatan printer yang digunakan,” tandasnya.