REDAKSI8.COM – Dampak dari beberapa Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas di Kabupaten Banjar tertular oleh Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang mengakibatkan harus dilakukan penutupan sementara. Hari ini puskesmas Aluh Aluh yang melakukan penutupan sementara.
Sebelumnya, ada beberapa puskesmas di Kabupaten Banjar yang tutup selama 2 hari dimulai dari hari Jumat 30 Juli 2021 sampai dengan Sabtu 31 Juli 2021 untuk dilakukan sterilisasi.
Puskesmas yang tutup yakni Puskesmas Martapura 1 jalan Tanjung Rema Kecamatan Martapura Kota, Puskesmas Martapura Timur, Puskesmas Astambul dan Puskesmas beruntung baru.
Adapun Puskesmas Sungai Tabuk libur selama 3 hari dimulai dari hari Senin 26 Juli 2021 sampai 28 Juli 2021 kemarin karena harus disterilisasi dengan penyemprotan menggunakan desinfektan.
Penutupan puskesmas tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Ahmad Sarwani dan meminta pelayanan dasar di puskesmas tidak dilakukan penutupan.
“Kita berharap ada alternatif lain yang harus dilakukan untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya mengisolasi dulu para nakes yang tertular. Tidak semua tenaga kesehatan yang ada di puskesmas harus melakukan isolasi mandiri, tetapi cukup yang tertular saja,” tuturnya, Senin (2/8/2021.
Sarwani melanjutkan, jika dalam tahap sterilisasi ruangan, bisa dengan alternatif lain yakni memaksimalkan puskesmas puskesmas pembantu yang ada di wilayah kecamatan masing-masing atau tempat tempat publik lainnya, bukan dengan menutup puskesmas.
“Disamping itu juga untuk memaksimalkan pelayanan daerah daerah zona merah, bisa juga dengan memperbantukan nakes yang ada di wilayah wilayah zona hijau. Jika memang sesuai SOP melalui Kementerian Kesehatan, harus menutup puskesmas maka harus cari alternatif lainnya sementara waktu pada masa sterilisasi ruangan,” tambahnya
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dr Diauddin mengatakan bahwa terpaksa dilakukan penutupan sementara beberapa Puskesmas karena banyaknya petugas kesehatan di Puskesmas tersebut yang positif covid 19.
“Penutupan tersebut karena banyak yang terkonfirmasi positif covid 19, jadi perawat melakukan isolasi dulu dan menunggu PCR datang sekalian sterilisasi,” ungkapanya.
Ia menjelaskan bahwa karena petugas puskesmas banyak yang terpapar, kita khawatir kepada pasien yang datang berobat juga ikut terpapar dari pegawai Puskesmas yang terpapar covid 19.
“Dengan tutupnya Puskesmas tersebut, tentu berpengaruh kepada pengobatan,” ungkap Diauddin, tetapi kita minta untuk berobat ke puskesmas terdekat yang tidak tutup.
“Seperti puskesmas Sungai Tabuk ada 3 puskesmas, karena 2 puskesmas yang tutup maka kita arahkan ke puskesmas sungai Tabuk yang tidak tutup,” tuturnya