REDAKSI8.COM – Masih berstatus dalam zona merah, kisah pandemi covid-19 di Kota berjuluk Idaman Kota Banjarbaru hingga menjelang akhir tahun 2020 belum juga usai. Malahan jumlah pasien terkonfirmasi yang menjalani perawatan sejak bulan Oktober hingga sekarang terus naik.
Berdasarkan data yang diterima Redaksi8.com dari pihak Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru, sampai 30 Desember 2020 jumlah pasien covid-19 mencapai 151 pasien. Di bulan November yang merupakan awal mula terjadi kenaikan lagi setelah sebelumnya jumlah pasien turun drastis, dari 551 pasien di bulan September menjadi 99 pasien di Bulan Oktober, kembali merangkak naik ke angka 118 pasien pada November.
“Saat ini jumlah pasien covid-19 yang dirawat di RSDI ada sebanyak 151 pasien. Sejak Oktober hingga sekarang terjadi kenaikan signifikan,” ungkap Firmansyah kepada Redaksi8.com saat ditemui diruangannya hari ini, Rabu (30/12).
Ia memaparkan, untuk jumlah pasien yang meninggal di RSDI juga terus bertambah. Dimana pada bulan Oktober ada sebanyak 5 pasien. Bulan berikutnya naik menjadi 13 Pasien dan per hari ini total pasien yang meninggal sudah diangka 14 jiwa.
“Pasien yang meninggal di sini tidak selalu warga kita Banjarbaru dan belum tentu terkonfirmasi, sehingga bisa saja terjadi perbedaan data dengan yang disajikan oleh Satgas Kota Banjarbaru, karena pihak Satgas hanya akan menyajikan data jika warga yang meninggal adalah warga Kota Banjarbaru,” terang Firman.
Sementara jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di RSDI jelasnya ada sebanyak 45 doter yang terdiri dari 13 dokter di IGD, 5 dokter PIDI, 5 dokter spesialis penunjang dan 22 dokter spesialis. Kemudian ada sekitar 200 bidan dan perawat serta 32 tenaga kesehatan lainnya.
“Untuk dokter paru kita hanya punya 1 orang, sedangkan idealnya dalam suatu Rumah sakit minimal 2 orang dalam hal penanganan covid-19. Tapi mau gimana lagi dokter paru yang lain juga dibutuhkan di rumah sakit rumah sakit rujukan selain di RS Idaman,” Ia menerangkan.
Informasi sementara, jam besuk terhadap pasien umum di RSDI Kota Banjarbaru saat ini ditiadakan, lantaran pihak rumah sakit berupaya menghindari terjadinya penularan covid-19 yang diduga berpotensi dibawa oleh si pembesuk.