REDAKSI8.COM – Untuk mengantisipasi hujan yang sering turun dalam 20 hari terakhir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar meningkatkan kewaspadaannya terjadi banjir. Walau berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, bahwa pada awal bulan Juli memasuki kemarau.
Kepala BPBD Banjar, HM Irwan Kumar mengatakan, bahwa cuaca yang terjadi pada Juni ini seringkali hujan di daerah Kabupaten Banjar, kita sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pemecahan sungai di daerah riam kanan,”
“Cuaca seperti ini karena perputaran angin, sehingga terjadi hujan merata seluruh wilayah, bahkan di Kotabaru dan Tanah Bumbu terjadi banjir. Memang menjadi kewaspadaan terjadi banjir kiriman, melewati aliran sungai yang ada di Paramasan,” katanya
Menurutnya, sejauh ini untuk Kabupaten Banjar sendiri masih aman, meski demikian tetap dalam keadaan waspada karena cuaca tidak menentu. Bahkan beberapa hari terakhir ini, beberapa daerah di Kabupaten Banjar diguyur hujan deras disertai angin kencang sehingga berpotensi angin puting beliung. Pihaknya pun terus memantau kondisi cuaca dan ketinggian air. Para relawan-relawan yang ada di desa-desa diminta selalu menginformasikan kondisi terbaru di daerahnya.
Menurut Irwan Kumar, ada beberapa daerah yang rentan banjir, seperti desa Bincau, Tunggul Irang, Astambul, Martapura Barat, Tangkas, Sungai Tabuk dan Gambut. Selain itu daerah-daerah yang berada di pinggiran sungai, jangan sampai air sungai yang deras disertai hujan menyebabkan rumah-rumah ikut terbawa arus.
Pemerintah Kabupaten Banjar di bawah kepemimpinan Bupati, H Khalilurrahman sudah melakukan antisipasi-antisipasi sebagai bentuk komitmen menanggulangi bencana yang tiap tahun terjadi. Diantaranya adalah, melalui dinas terkait yang mana tahun ini aliran sungai sudah terbelah, air yang datang dari hulu tak lagi terpusat melewati satu aliran.
“Selain itu, embung yang ada di Awangbangkal juga sudah diantisipasi, kalau airnya sudah penuh maka bisa dibuka, sehingga ketinggian air bisa dikontrol dalam batas yang normal,” imbuhnya.
Dia menambahkan, cuaca seperti ini memberikan dampak positif bagi petani, dengan adanya hujan maka petani bisa tanam dan panen pada akhir Juli. Berdasarkan ramalan BMKG pula, puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga Oktober, giliran mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.