REDAKSI8.COM – Salah satu destinasi objek wisata baru, Bukit Arta dikeluhkan oleh beberapa wisatawan. Bagi Amran, wisatawan asal Kotabaru, lokasi wisata itu cukup rawan dikunjungi lantaran jembatan dan jalannya masih kurang layak untuk dilintasi.
Menurut Amran, jembatan untuk menyebrang menuju Bukit Arta itu sangat rentan roboh jika terus-menerus dilintasi banyak wisatawan lain.
Begitupun dengan sepanjang jalan setapaknya masih kurang memadai. Apalagi jika setelah turun hujan, jalan di sana menjadi sangat licin.
“Bahaya sekali jembatannya itu, harus di rehab dengan pondasi yang jauh lebih kokoh. Kemudian jalannya juga rentan terjadi slip jika dilewati dengan kendaraan roda dua sehabis hujan,” paparnya kepada Redaksi8.com.
Akan tetapi Ia menuturkan, fasilitas di Bukit Arta sudah bagus dan lengkap. Dimana fasilitas seperti WC, Gajebo dan tempat penitipan parkir ada serta aman, tinggal pengelolaan sampah saja yang perlu di tingkatkan lagi.
“Kalau bisa para wisatawan jangan membakar plastik sampah di atas. Bawa turun saja sampahnya jangan ditinggal sampai berhamburan,” ingin Amran yang juga merupakan Mahasiswa Pecinta Alam Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan, ULM Banjarbaru.
“Pemandangannya keren dan tempatnya bersih. Sepatu juga tidak akan becek walau hujan seperti di lokasi wisata lain sampai berwarna merah,” tambahnya.
Sementara itu pengelola wisata Bukit Arta Agaw Firdaus menjawab, kurang lebih sejak setahun lamanya Ia dan warga setempat merintis untuk membuka wisata tersebut.
Pihaknya mengakui bahwa masih banyak kekurangan yang dimiliki, entah dari fasilitas, sampai dengan akses menuju ke puncak bukit tersebut.
“Sejak awal dibukanya bukit tersebut kami para pengelola tidak ada mendapatkan bantuan, entah itu dari segi perbaikan jalan maupun fasilitas,” ungkapnya.
Agaw melanjutkan, bahwa pihaknya sudah pernah mengajukan proposal kepada dinas terkait namun sampai pada saat ini belum ada tanggapan.
“Semoga pemerintah setempat segera untuk memberikan tanggapan terkait proposal yang kami kirimkan,” tambahnya
“Yang ingin kami rehab itu jembatan, jalan dan pengadaan pagar dilereng bukit serta tempat ibadah,” tandas Agaw.
Untuk masuk kelokasi wisata Bukit Arta yang terletak di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar itu hanya merogoh kocek sebesar Rp. 10 ribu saja.
Buka setiap hari dengan dilengkapi fasilitas berupa tempat parkir, penitipan helm, toilet, tempat wudhu, tempat sampah dan warung yang menjual berbagai makanan dan snack.
Pemandangan yang disajikan berupa kawasan Waduk Riam Kanan dan jejeran Pegunungan Meratus.