REDAKSI8.COM – Memanfaatkan lahan ‘tidur’ (tidak produktif, red) menjadi lahan yang produktif, telah dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Landasan Ulin Utara (LAURA), Kota Banjarbaru.
Pemanfaatan lahan ini merupakan salah satu bagian dari program Kelurahan Landasan Ulin Utara, untuk menjadikan Kelurahan LAURA sebagai kampung tematik, yaitu Kampung Sayur dan Wisata Edukasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Lurah Landasan Ulin Utara, Pengayom Bayu Ajie SP MM kepada Redaksi8.com, baru baru tadi.
Ia mengatakan, kampung sayur dan wisata edukasi Kelurahan LAURA ini dijadikan pembelajaran bagi para pelajar dan mahasiswa, sebagai bahan dan lokasi penelitian mereka untuk mengetahui bagaimana cara bercocok tanam sayur-sayuran.
“Dengan adanya kampung sayur dan edukasi wisata ini, kami berharap masyarakat sekitar bisa mengembangkan lahan yang kosong sebagai sentra sayur ke depannya,” ujar Pengayom Bayu.
Salah seorang petani di Kampung Sayur Komplek Wengga IV Kelurahan LAURA, Adi Siswoyo menyebutkan, jenis-jenis sayuran yang ditanam di lahan ini diantaranya sawi, kangkung, bayam, bawang prei, kemangi, terong, dan timun.
“Masyarakat petani di Kampung Sayur Kelurahan Laura ini, mendapatkan bibit-bibit sayuran tersebut dengan membelinya di toko-toko yang menjual bibit-bibit sayur,” ujar Adi.
Untuk usia panen, Adi menerangkan, berbeda-beda untuk setiap jenis sayurnya. Untuk panen bayam kata Adi, berkisar 20 hari, kangkung 20 sampai 23 hari, sedangkan sawi 30 sampai 40 hari.
Saat disinggung mengenai ada tidaknya bantuan dari pemerintah kota, ia mengaku bantuan yang didapatkan hanya berupa pupuk kimia bersubsidi. Lantaran, kata Adi, sejumlah petani di sini masih ada yang belum tergabung dengan kelompok tani (mandiri).
“Semoga ada bantuan pupuk dari pemerintah, kami bisa dipermudah untuk mendapatkan pupuk, supaya perekonomian kami bisa meningkat (melalui usaha pertanian sayur),” ungkapnya.