REDAKSI8.COM – Dalam dunia pendidikan, pembelajaran secara daring memang pilihan terbaik menghindari penularan virus corona yang sudah 5 bulan menghinggapi tubuh ibu pertiwi.
Akan tetapi dari sisi lain, ada cerita dibalik peristiwa berubahnya pola pembelajaran tersebut. Dimana para siswa dan siswi bisa bercengkrama langsung antar teman kelas dan guru pengajarnya, sekarang hanya bisa bertatapan melalui layar kaca masing-masing handphone android.
Kerinduan mendalam terhadap teman dan guru kelasnya di alami oleh siswi kelas II B SDN 3 Komet Kota Banjarbaru, Anindhita Maheswari. Ia mengungkapkan sangat ingin sekali kembali bertemu dan bermain lagi bersama teman-temannya di sekolah.
Selama pandemi covid-19, Anindhita Maheswari mengaku tidak pernah bahkan melihat sekolahnya lagi yang terletak di pinggir jalan Panglima Batur, Kelurahan Komet itu.
“Semoga pendemi ini cepat berlalu. SDN 3 Komet Is The Best,” cetusnya melalui sambungan telpon.
Hal senada juga diungkapkan walikelas 2 A SDN 3 Komet Kota Banjarbaru, Hairunnisa. Ujarnya, Ia dan guru-guru lainnya sangat merindukan bisa berinteraksi langsung dengan anak didiknya. Selain bisa melihat perkembangan perilaku muridnya, pembelajaran langsung di kelas juga bisa menyaksikan pemahaman muridnya ketika menangkap suatu materi yang disampaikan.
“Saya rindu kerewelan dan aduan aduan mereka ke saya saat ada suatu masalah di antara mereka,” tutur Hairunnisa.
“Mereka juga biasa curhat dengan saya mengenai aktifitas mereka di rumah dan di sekolah bersama temannya,” tambahnya kepada Pewarta.
Bagi Nisa, pembelajaran daring sekarang memang cukup memberatkan kepada sebagian kalangan orang tua siswa siswi di sekolahnya, terkhusus kesiapan kuota. Karena pembelajaran daring memerlukan kuota yang cukup banyak.
“Mudah-mudahan ada kebijakan lain dari pemerintah terkait keringanan dalam proses belajar mengajar. Kasian orang tua siswa yang tidak sedikit menyiapkan kuota untuk keberlangsungan proses belajar anak,” tutup Nisa.