REDAKSI8.COM – Sempat marak, akses jaringan internet layanan Indihome di Banjarbaru beberapa waktu lalu mengalami gangguan massal.
Lantaran jaringan fiber optik yang di tanam di dalam tanah oleh pihak Indihome telah terputus karena alat penguruk dalam aktivitas normalisasi drainase di daerah Gotong Royong.
Dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Banjarbaru, Eka Yuliesda, membantah jika utilitas jaringan fiber optik putus akibat kelalaian pengguna alat pengeruk dalam penormalisasian drainase.
Karena baginya, jika jaringan sampai putus itu berarti pihak Indihome lah yang salah dalam peletakan jaringan fiber optiknya khususnya tingkat kedalamannya.
“Kalau sampai putus berarti pihak Indihome yang salah dalam menempatkan utilitas kurang dalam,” ujarnya kepada Redaksi8.com melalui keterangan tertulis, Senin (27/7).
Ia menjelaskan, instansi yang mengeluarkan rekomendasi Izin jaringan fiber optik memang dari Dinas PUPR. Namun, ketentuan kabel dan utilitas lainnya yang di pasang disamping jalan harus ditanam se dalam 1.5 meter dari permukaan aspal.
“Dalam surat rekomendasi apabila kami keluarkan selalu mengingatkan hal tersebut,” katanya.
Sementara tingkat kedalaman galian pengerjaan normalisasi drainase di Jalan Gotong Royong yang dilakukan pihaknya kurang dari satu meter.
“Salah dia, kan ketentuannya 1.5 meter. Kalau mereka nanamnya bener tidak akan terkena galian,” jelasnya.
Atas peristiwa itu, sejauh ini pihak indihome tidak ada komplain kepada pihaknya. Mungkin saja pikirnya pihak indihome melaporkan hal itu dengan pelaksana pekerjaan yang ada di lapangan.
“Iya. Tadi saya cek ke PPTK juga tidak ada pengaduan dari indihomenya. Mungkin mereka komplain ke pelaksana di lapangan,” tandasnya.