REDAKSI8.COM – Program pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat melalui KUR PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk dibawah naungan Yayasan Artha Graha Peduli, menggelar kegiatan Penanaman Perdana Bibit Jagung di Lahan Petani Binaan FKPBM Indonesia, di Jl. Seledri Kelurahan Sungai Ulin Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru (Lahan Batalyon Infanteri 623/BWU), Sabtu (17/3/18).
Kalimantan Selatan memiliki wilayah / lahan yang potensial bagi sektor pertanian khususnya tanam jagung. Ini diperkuat dengan berdirinya dua pabrik pakan ternak di wilayah Kalimantan Selatan, yang membutuhkan bahan baku jagung pakan dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, Ketua DPD FKPBM Kalimantan Selatan, Ahmad Tomi atau yang lebih akrab disapa Daeng Tomi mengatakan, tanaman jagung pakan di wilayah Kalimantan Selatan menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi para petani. Namun tidak semudah itu bagi petani pemula yang ingin terjun ke bisnis tanaman jagung pakan.
”Mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk memulai penanaman jagung. Permasalahan lain yang dihadapi petani adalah tidak mempunyai kepemilikan lahan juga masalah modal,” ujar Daeng Tomi.
FKPBM Indonesia yang hadir dalam acara ini, diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani, khususnya wilayah Kalimantan Selatan dengan Program KUR Bapak Angkat yang didukung oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk.
”Di sini FKPBM Indonesia berperan sebagai Bapak Angkat yang akan memberikan modal dari KUR Bank Artha Graha yang pengajuannya tanpa anggunan / jaminan apapun juga, bagi para petani untuk mendapatkan modal penanaman jagung pakan terbaik,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Umum FKPBM Indonesia, Abdul Rasal SE ME atau yang lebih akrab disapa Daeng Rizal menyebutkan, untuk tahap pertama tanam jagung ini melibatkan 104 petani.
”Tahap selanjutnya menyusul lagi petani-petani yang akan mendapatkan bantuan dana KUR ini, melalui pembinaan FKPBM sebanyak 300 orang lebih petani. Tujuan kita untuk memberdayakan masyarakat, khususnya para petani yang ada di Kalimantan Selatan. Semoga program yang diberikan oleh pemerintah ini, FKPBM Indonesia selaku pembina di lapangan dibantu dengan Bank Artha Graha selaku pengucur KUR ini bisa berjalan maksimal dan optimal untuk mensejahterakan masyarakat, agar para petani menjadi petani yang sukses dan mandiri,” jelas Daeng Rizal.
Bagi para petani yang tidak mempunyai lahan, FKPBM Indonesia akan membantu untuk menyiapkan lahan tanamnya.
FKPBM juga akan memberikan SP3 kepada petani berupa Sosialisasi, Pembinaan, Pendampingan dan Pengawasan, termasuk akan membeli seluruh hasil produksi jagung dari para petani binaan FKPBM Indonesia, dengan harga yang ditetapkan oleh harga nasional, bukan harga tengkulak.
Hingga saat ini, petani yang mengikuti program ini mencapai kurang lebih 2.000 petani. Jumlah ini terus bertambah sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diberikan oleh FKPBM Indonesia dan Bank Artha Graha wilayah Kalimantan Selatan, yaitu seluas 10.000 hektare untuk 3 kabupaten / kota.
Mewakili Direktur Bank Artha Graha, Parulian Pardede atau biasa disapa Daeng Ucok menyampaikan, Bank Artha Graha yang berada di bawah naungan Yayasan Artha Graha Peduli memiliki 36 jenis usaha dengan hampir 136 perusahaan yang semuanya memang bergerak di bidang bisnis.
”Tapi di bawah naungan Artha Graha Peduli, kami juga bergerak di bidang sosial dan memiliki 5 pilar, terdiri dari pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana, ekonomi kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, hukum dan keadilan. Di hari ini, yaitu pilar keempat pemberdayaan masyarakat lah yang kami jalankan,” terang Daeng Ucok.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Fathurrahman yang turut hadir dalam kegiatan penanaman perdana ini menyampaikan, secara nasional Menteri Pertanian meminta Kalimantan Selatan menjadi sentra pangan utama.
”Sebelum ada program khusus Pajale (Padi, Jagung, Kedelai), luas lahan yang digarap / ditanam hanya berkisar 22.000 hektare. Kemudian di tahun 2015, tanam jagung di Kalimantan Selatan dalam 1 tahun menjadi 38.000 hektare. Di tahun 2016 – 2017 lalu, sudah mencapai 56.000 hektare. Sedangkan di tahun ini, di targetkan mencapai 300.000 hektare,” Fathur menyebutkan.
Dari program tanam jagung 300.000 hektare, Fathur menambahkan, apabila lahan ini digarap secara berkelompok, maka kelompok tani bisa mendapatkan bantuan benih dan pupuk gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Di temui oleh jurnalis redaksi8.com seusai prosesi penanaman perdana, Danrem 101 Antasari, Kol. Inf. Yudianto Putra Jaya mengaku sangat gembira dengan dilaksanakannya kegiatan penanaman perdana ini.
”Ini merupakan bagian dari jiwa dan pikiran kami dalam melaksanakan tugas. Rakyat harus sejahtera dan kegiatan hari ini adalah bagian dari program yang sudah dicanangkan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dalam hal ini Paman Birin (Sahbirin Nor, Gubernur Kalsel, red) untuk mensejahterakan rakyat,” tegasnya.
Danrem 101 Antasari sudah mewanti-wanti agar dari awal sampai akhir kegiatan ini, pendekatan yang dilakukan harus menguntungkan rakyat, bukan malah menyusahkan rakyat nantinya.
”Intinya para petani harus gembira, sejahtera dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka. kegiatan ini juga dilaksanakan secara totalitas, tidak ada setengah-setengah, untuk menciptakan sinergitas yang baik antara masyarakat dengan kami sebagai aparat yang mem’back up kehidupan masyarakat,” ujar Danrem 101 Antasari menyampaikan dengan semangat berapi-api.
Dandim 1006 Martapura, Letkol Inf. M Ghoffar Nismangil mengucapkan rasa terima kasihnya atas partisipasi dari Bank Artha Graha maupun FKPBM Indonesia.
”Dalam hal ini cukup membantu kami sesuai kewilayahan untuk perluasan lahan tanam jagung, khususnya di sini, di Banjarbaru. Ke depannya kami dari Kodim dan Bhabhinsa akan mengikuti dan melaksanakan pendampingan terhadap Kelompok Tani yang melakukan penanaman jagung di lahan ini,” pungkasnya.
Lahan yang telah disediakan untuk ditanami ini, tentunya memerlukan para petani dalam proses penanaman dan pengembangan lahannya. Salah seorang petani dari Kelompok Tani Melati, Arbayah (33) mengaku bersyukur atas bantuan yang telah diberikan oleh FKPBM selaku pembina dan Bank Artha Graha sebagai pemberi Modal KUR.
”Mudah-mudahan ini nanti (ke depannya) berhasil pelaksanaannya (dalam hal tanam jagung untuk meningkatkan kesejahteraan petani),” ucapnya singkat. (dema)