REDAKSI8.COM – Secara umum, pembangunan pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak di Kota Banjarbaru telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Demikian yang disampaikan Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Kartika Nadjmi Adhani, saat kegiatan evaluasi sekaligus pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, di Aula Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru, baru-baru tadi.
“Kita harus giatkan pencegahan stunting dengan cara pemenuhan gizi pada ibu hamil dan juga balita,” ucap Ririen.
Ririen menambahkan, memenuhi kebutuhan nutrisi sejak hamil hingga anak berusia dua tahun (periode 1000 hari pertama kehidupan), merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. Tentunya kata Ririen, sembari terus memantau pertumbuhannya.
Di samping itu, Ririen juga menyampaikan bahwa Gerakan Sayang Ibu adalah suatu gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan, utamanya melalui percepatan penurunan Angka Kematian Ibu.
Hal ini perlu dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya interaktif dan sinergis.
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir, menurunkan Angka Kematian Bayi, dan ini merupakan tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan serta instansi terkait.
“Kita harus konsisten dan aktif dalam Gerakan Sayang Ibu (GSI) ini agar ibu hamil rajin periksa ke posyandu, sehingga ibu sehat, bayi pun sehat, angka kematian ibu dan bayi menjadi berkurang,” tuturnya.
Dalam kegiatan evaluasi dan pembinaan GSI ini, Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Kepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru Hj Puspa Kencana, Camat Landasan Ulin Subhan, dan Ketua TP PKK Kecamatan Landasan Ulin Fitrah Subhan.