REDAKSI8.COM – Salah satu destinasi wisata favorit di Kota Banjarbaru, Hutan Wisata Pinus, menjadi ‘saksi bisu’ lahirnya buku Antologi Puisi ‘A Skyful of Rain’ baru baru tadi.
Buku antologi ‘A Skyfull of Rain’ ini menghimpun beragam puisi dari 242 penyair berbagai daerah di Indonesia, Singapura maupun Malaysia.
Launching (peluncuran) buku ‘A Skyfull of Rain’ ini dihadiri Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, budayawan, sastrawan, seniman, serta para penyair. Beragam penampilan seperti teaterikal puisi, parade baca puisi, maupun musikalisasi puisi juga ikut mewarnai dan menambah suasana romantis di Hutan Pinus.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengapresiasi kerja panitia Banjarbaru’s Rainy Day, sehingga festival budaya tersebut dapat berlangsung dan Antologi Puisi A Skyful of Rain sukses diterbitkan.
“Ini menjadi ajakan optimisme baru untuk mewujudkan Banjarbaru sebagai ibukota budaya Kalimantan dan menjadikannya sebagai titik temu untuk melayani kemanusiaan, kecendekiaan dan kepedulian,” ungkap Nadjmi Adhani.
Menjadi tonggak pencapaian budaya baru, baik dari sisi sastra, maupun dari sisi kerjasama dalam penyelenggaraannya, menjadi harapan tersendiri bagi Nadjmi Adhani dari Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival (BRDLF) 2018 ini.
Ketua Panitia Pelaksana Radius Ardanias Hadariah menyampaikan, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 mengangkat tema “Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder” yang dipetik dari puisi Maulana Jalaluddin Rumi.
“Tapi itu tidak dijadikan batasan bagi penyair untuk menulis puisi. Penyair dibebaskan, bagai harimau dilepas di hutan liar, dan dipersilahkan berkeliaran sesukanya dan mengaum sekuat maunya,” terang Radius.
Ia menambahkan, meskipun Antologi Puisi A Skyful of Rain disiapkan dengan sebaik-baiknya, namun tak pernah selesai dengan sempurna.
“Ini hanya satu bagian perjalanan sebelum berangkat menuju destinasi berikutnya. Akhirnya, terimalah A Skyful of Rain sebagai bagian khazanah sastra kita,” pungkasnya.