REDAKSI8.COM – Siapa yang tidak kenal dengan destinasi wisata satu ini. Wisata dengan panorama warna warni beserta desiran aliran sungai layaknya di Negara Korea Selatan, busan ini kerap dipadati oleh sejumlah wasatan lokal hingga luar daerah.
Inilah wisata kampung pelangi di kota berjuluk kota idaman Kota Banjarbaru. Belum lama tadi lokasi wisata disini menambah daya tarik dengan menghadirkan ragam kuliner khas banjar.
Banyak masyarakat Kota Banjarbaru sendiri yang datang berbondong-bondong mendatangi wisata kuliner ini setiap harinya. Jajanan kuliner buka dari pukul 15.00 sampai 22.00 Wita.
Jajanan ringan hingga makanan berat khas seperti Putu Mayang, Laksa, Surabi, Sate, Untuk, Ketupat khas Kota Kandangan, Lontong, Mie Habang dan masih banyak lagi hadir untuk memanjakan lidah para pengunjung.
Alhasil, destinasi wisata disini tidak hanya memanjakan indra penglihatan saja, tapi juga indra pengecap rasa.
Bagi wisatawan salah seorang wisatawan setempat, Raudah, lokasi ini cukup nyaman karena ditambahkan bermacam jajanan dan makanan khas Banjar.
Selain kerana harga-harga yang disuguhkan cukup murah, rasa masakannya juga mampu menggoyang lidah pengunjung.
Kebersihan lokasi wisata ini pun sambungnya membuat ingin berlama-lama duduk bersantai sembari menikmati bunyi bunyian aliran sungai Kemuning. Mulai dari kaula muda hingga orang dewasa senang datang ke tempat ini.
“Makanannya enak dan dekat dengan rumah saya disini. Ini yang kedua kalinya saya kesini, karena yang pertama kemarin keburu habis semua makanan disini jadi datang lagi hari ini pengen merasakan sensasi makan disini,” terang Raudah kepada Redaksi8.com, Senin (15/11) Sore.
Satu dari 10 pemilik outlet makanan di Bantaran Sungai Kemuning Ini, Winda mengaku sangat terbantu secara finansial lantaran pemerintah Kota Banjarbaru telah membuka wisata kampung pelangi menjadi wisata kuliner.
Sehingga warga setempat yang berjualan disana memiliki tambahan penghasil pasca terdampak pandemi covid-19 selama hapir 2 tahun belakangan.
“Alhamdulillah rame terus. Saya disini jualan angkringan. Ramenya pada jam-jam habis Ashar sama habis Isya,” ungkapnya.
Winda membeberkan, dalam sehari Ia mesti merogoh kocek sebesar 5 ribu rupiah sebagai iuran kebersihan. Pantas saja di lokasi ini cenderung bersih dan nyaman.
“Harapannya nanti outlet-outlet dan pengusaha kuliner baru lebih banyak tumbuh disini supaya pengunjungnya juga lebih banyak,” harap Winda.
Outlet di wisata kuliner Kampung Pelangi bersusun memanjang mengitari bantaran Sungai Kemuning. Setiap outlet dilayani oleh dua sampai tiga orang. para pengunjung dapat memilih tempat duduk saat menikmati kuliner, mulai dari duduk berkursi sampai lesehan.