Jembatan KH. Anang Sya’rani Arif – KH. Salim Ma’ruf diresmikan oleh Bupati Banjar, KH. Khalilurrahman, Rabu (10/1/2018).
Peresmian jembatan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar, Sekda Banjar, Dandim 1006 Martapura, Kejari, perwakilan dari Kapolres Banjar, Ketua Penggerak PKK, Ketua MUI Kabupaten Banjar, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjar, Kepala SKPD, camat dan pambakal se Martapura Timur, serta pimpinan Perusahaan Daerah.
Jembatan baja dengan panjang 77 meter dan lebar 4,2 meter yang dibangun untuk menghubungkan Desa Melayu dan Desa Pekauman ini, menggunakan dana APBD tahun 2017 sebesar Rp 15,7 Miliar, sebagai pengganti jembatan gantung sebelumnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman dalam sambutannya di acara peresmian jembatan ini mengatakan, proses pembangunan jembatan ini memerlukan waktu 208 hari kalender.
”Jembatan ini didesain dengan menyesuaikan estetika, bagian dari program Bupati Banjar untuk mewujudkan Sungai Martapura sebagai ikon wisata di Kabupaten Banjar. Melalui Disbudpar Kabupaten Banjar akan dibangun gazebo di pinggir sungai,” ujarnya.
Hilman berharap dengan adanya jembatan baru ini, bisa bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar ke depannya.
Bupati Banjar, KH. Khalilurrahman mengatakan, dipilihnya nama KH. Anang Sya’rani Arif – KH. Salim Ma’ruf sebagai nama jembatan karena 2 tokoh ini merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam.
”Untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam membina masyarakat Kampung Melayu dan sekitarnya,” katanya.
Pemakaian dan pemanfaatan (jembatan), lanjut Guru Khalil akan digunakan bersama-sama. Pembangunan sebuah jembatan sebagai salah satu solusi untuk kenyamanan dan kemudahan masyarakat dalam beraktivitas (menyeberang dari satu tempat ke tempat lain).
”Melalui APBD anggaran tahun 2017, yang dulunya jembatan gantung sekarang sudah dibangun jembatan baja. Yang masih tidak enak dipandang adalah jamban apung. Saya berharap jembatan ini dapat memperlancar arus perekonomian dan memberikan manfaat yg sebesar-besarnya, sebagai salah satu perhatian serius kami dalam membangun daerah Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Salah satu pedagang es keliling, Saryono, menyatakan dengan adanya jembatan penghubung antara Desa Pekauman – Desa Kampung Melayu sangat membantu pedagang sepertinya untuk memperpendek jarak saat ia menjajakan dagangannya.
Ia juga mengapresiasi dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, yang tanpa banyak basa basi terus melakukan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
“Kada tapi banyak bunyi, tapi jadi jembatannya, mantap kaini, terima kasih pa Bupati lah,” ucap Saryono sambil melayani pelanggan. (tim)