REDAKSI8.COM – Setelah satu bulan lebih menjalani masa penyembuhan pasca operasi di bagian kaki, Walikota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti Ariffin kembali beraktivitas ke tengah-tengah masyarakat.
Mengawali aktivitas pertamanya lagi, Walikota melakukan aksi sosial dengan mendonorkan satu kantong darahnya di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru, Selasa(19/7) pagi.
Aditya mengungkapkan, pemenuhan stok darah di setiap fasilitas kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan secara serius.
Mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan, ujarnya, perlu adanya pembangkitan kesadaran masyarakat luas untuk ikut serta dalam aksi sosial donor darah yang kerap dilaksanakan di wilayah Banjarbaru.
“Donor darah secara sukarela perlu dimaknai dan diteladani oleh seluruh masyarakat karena dengan setiap tetesan darah dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan orang lain yang membutuhkan,” katanya.
Menurut Walikota, donor darah merupakan tindakan kemanusiaan yang tidak ternilai, serta merupakan penegasan akan arti penting persaudaraan, soliditas, dan kepedulian terhadap sesama.
Sehingga diharapkan aksi solidaritas yang kuat tidak muncul hanya saat terjadi bencana, tapi juga dalam keseharian.
“Saya berharap di Banjarbaru aksi solidaritas juga muncul dalam keseharian, dan donor darah adalah salah satu contohnya,” beber Walikota.

Disisi lain, Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru, Dokter Danny Indrawardhana mengatakan, kunjungan Walikota Banjarbaru mengikuti program donor darah cukup membuat pihaknya terkejut.
Pasalnya agenda ini belum pernah sekalipun dibahas atau direncanakan sebelumnya.
Selain itu, diakui Dokter Danny bahwa kedatangan Walikota Banjarbaru begitu tepat momentumnya.
Dimana banyak pasien thalasemia melakukan proses transfusi darah. Sehingga dapat dipastikan darah yang telah disumbangkan Walikota, selanjutnya akan ditransfusikan terhadap pasien.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Walikota karena kepercayaan beliau dengan melakukan donor darah di RSD Idaman. Sedikit banyaknya akan memberikan dampak luar bisa bagi pasien kami, khusunya pasien thalasemia yang kami jadikan sebagai layanan unggulan,” terangnya.
Terkhusus pula, lanjut Dokter Danny, moment ini memberikan daya ungkit bagi jajaran manajemen RSD Idaman Banjarbaru untuk terus berinovasi ke depannya.
“Tentu sangat memotivasi kami untuk terus mengembangkan layanan yang paripurna bagi para pasien,” pungkasnya.