REDAKSI8.COM – Melalui Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, MUI menyarankan, Kepada Pemerintahan Presiden Joko Widido melakukan Lockdown total seluruh negeri atau daerah.
Keterangan ini disampaikannya, semata-mata guna memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19), Minggu (29/3).
Selain itu tambahnya, pemerintahan Presiden Jokowi diminta untuk menunda rencana anggaran pemindahan ibu kota. Anggatan tersebut diharapkan, dapat dialihfungsikan untuk membantu ekonomi masyarakat lapisan bawah serta memulihkan perekonomian nasional.
Seandainya ternyata Lockdown lebih jauh, Abbas meminta, pemerintah menindak tegas terhadap pelaku pelanggat aturan.
“Bagi masyarakat yang tidak mematuhi kebijakan pemerintah akan di tindak tegas,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, H. Napiah Muhja, juga ikut mendukung terkait adanya saran berupa upaya Lockdown atau karantina sementara wilayah di seluruh penjuru negeri atau daerah, kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Karena baginya, apa yang menjadi usulan atau patuah dari MUI pusat, secara otomatis pihaknya juga selalu bersepakat atas keputusan apapun demi kemaslahatan umat.
“Kami siap melaksanakannya” cetusnya.
Kepada khusus warga Kota Banjarbaru Ia menyarankan, selama masih bisa mengikuti patuah MUI maka ikuti saja. Apabila ada hal-hal urgen yang tidak bisa diabaikan maka itu sah-sah saja, tapi tetap waspada.
“Yang jadi persoalan nanti jika lockdown benar dilaksanakan maka seluruh kota kita ini akan sepi, karena semua orang di dalam rumah. Namun, seandainya ada warga yang dirumahnya kehabisan beras atau lauk, mau tidak mau mereka harus jalan keluar mencari bahan makanan,” terangnya kepada Redaksi8.com saat ditemui di kediamannya, Senin siang (30/3).
Saat ini, Sudah ada beberapa daerah di Negara Indonesia yang memberlakukan Lockdown, diantaranya Kota Tegal, Tasikmalaya, Makassar, Ciamis dan Papua.