“Iya, tapi kedepan Koperasi ini harus mengembangkan pola bisnis, merangkul UKM lokal, semestinya juga mampu turut memastikan sektor ketahanan pangan.” Kapolres Balangan, AKBP Nur Khamid.
REDAKSI8.COM – Berhasil mengelola omzet puluhan juta rupiah perbulannya dan mencapai profit hingga Rp150 juta per tahun 2021 ini, ternyata, tidak membuat AKBP Nur Khamid berbangga atas capaian badan usaha organisasi ekonomi Primkoppol Polres Balangan itu.
Primkoppol, singkatan dari Prima Koperasi Polisi. Sebuah lembaga ekstra atat organisasi yang memang didirikan anggota kepolisian, namun keberadaannya di luar struktur Polri.
Sepenuhnya, kewenangan lembaga tersebut berada ditangan pengurus, aktivitas keuangan dan program usahanya juga dipertanggungjawabkan oleh pengurus.
Sesuai undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, diantaranya, mengatur ketentuan bahwa seluruh anggotanya memiliki hak suara yang sama.
Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Primkoppol Polres Balangan, diikuti seluruh anggota serta menghadirkan instansi pemerintah terkait, Dinas Koperasi UKM Mikro dan Industri, Kabupaten Balangan, Kamis (25/2/2021), terungkap keuntungan Primkoppol itu meningkat hingga 7 persen.
Sebagai Kapolres, sekaligus anggota koperasi AKBP Nur Khamid, merasa sangat perlu untuk mengkritisi aktivitas koperasi itu.
Menurutnya, bukan hanya keuntungan dari segi keuangan saja. Koperasi harusnya mampu mengembangkan bisnis usaha.
Hingga, dapat berkolaborasi dengan pengusaha kecil atau pun menengah, bahkan menyerap lapangan kerja.
Lelaki bertubuh tinggi dengan postur atletis ini juga memberi pendapatnya, bahwa Primkoppol Polres Balangan terasa belum menunjukkan peningkatannya, lantaran aktivitas koperasi yang masih dimanajemen dengan cara monoton.
“Memang berkembang dari segi keuntungan, tapi masih monoton,” ketusnya.
Koperasi Primkoppol Polres Balangan, Polda Kalimantan Selatan, merupakan koperasi primer yang anggotanya terdiri dari PNS dan anggota Polres Balangan sendiri.
Khamid, menginginkan pengurus koperasi itu nantinya dapat memperbaiki kinerja. Setidaknya, SDM pengurus memiliki kompetensi mengelola administrasi, promosi dan pemasaran.
“Iya, tapi kedepan Koperasi ini harus mengembangkan pola bisnis, merangkul UKM lokal. Semestinya koperasi juga mampu untuk turut memastikan sektor ketahanan pangan,” ujarnya.
Siapkan Lahan Untuk Budidaya Jahe Merah
AKBP Abdul Khamid, mengungkapkan, dalam beberapa diskusi oleh anggota dan pengurus Prima Koperasi Polisi (Primkoppol) Polres Balangan, akan merambah sektor agrikultur dan budidaya.
“Saya sangat setuju dengan rencana koperasi, mengelola usaha budidaya jahe merah,” ungkapnya.
Saat ini, Primkoppol Polres Balangan yang bergerak dalam dibidang serba usaha dan unit simpan pinjam, diakui sejumlah anggota terbilang optimal menjamin kebutuhan penting para anggotanya.
Itu diakui oleh Bripka Saranta, yang sekarang bertugas sebagai Kepala Unit (Kanit) Bimbingan Masyarakat (Bimas) di Polsek Paringin. Resmi tercatat sebagai anggota Primkoppol Polres Balangan, sejak awal bertugasnya ke Kabupaten Balangan pada 2012 lalu.
“Hampir seluruh kebutuhan anggota sudah dapat dipenuhi koperasi. Atribut itu pasti. Kemudian, beberapa jenis Sembako. Tapi yang utama itu, program simpan pinjamnya,” kata anggota koperasi, usai RAT Primkoppol siang itu, menjadi salah seorang anggota yang beruntung mendapat bingkisan dari kupon undian doorprize.
Namun, bagi Khamid, memperhatikan kesejahteraan anggota sampai pada membantu terpenuhinya kebutuhan keuangan anggota adalah tujuan dan fungsi koperasi.
Sejak berdirinya koperasi itu berbarengan dengan terbentuknya Polres Balangan pada tahun 2003 lalu, Primkoppol selayaknya dapat berkembang, sesuai perkembangan aktivitas ekonomi sekarang.
“Rencana awal, budidaya jahe merah itu hanya akan melibatkan sejumlah anggota, pada tahap tertentu baru akan melibatkan masyarakat petani,” katanya.
Khamid mencoba mengilustrasikan, secara teknis satu kilogram bibit jahe merah yang disemai akan menghasilkan sekitar 70 pohon. Sekarang, mulai proses mempersiapkan lahan, luasannya cukup sekitar 1 Ha (satu hektar).
“Lalu, panennya nanti diperkirakan setelah delapan sampai sebelas bulan. Kalau tanaman jahe itu harus kurang dari satu tahun,” Jelasnya.
Dibeberapa artikel, mengkonsumsi minuman dengan ekstrak jahe merah memiliki khasiat untuk stamina dan kesehatan.
Kandungan flavonoid pada jahe merah bersifat anti peradangan. Bukan hanya efektif meredakan batuk, gejala sakit pada tenggorokan, namun juga diyakini melegakan radang pada tenggorokan.
“Selain sebagai kuliner dan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan, peminat rasanya juga sekarang banyak, seperti di Banjarmasin dan Surabaya,” kata Khamid
Dari raut wajah Khamid. Ia tampak optimis dengan usaha budidaya jahe merah itu. Sangat beralasan, karena Khamid sangat tertarik dengan kegiatan perkebunan dan peternakan.
“Perkebunan memang menjadi hobi saya, namun kegemaran saya itu selalu berorientasi pada hasil yang menguntungkan,” tuturnya.
Kurang dari setahun ini, bisa dikatakan, Khamid juga tergolong petani Porang. Jenis tanaman yang sekarang masih viral karena nilai ekonominya. Sempat dianggap sebagai tanaman liar, beraroma tidak sedap.
Namun, tanaman Porang dibudidayakan oleh banyak petani untuk memenuhi permintaan para pengepul.
Diekspor ke beberapa negara, diantaranya Jepang. Sebagai bahan baku pembuatan tepung, mi shirataki, gelatin, serta kosmetik.
Khamid menceritakan, dengan memanfaatkan lahan yang selama ini tidak terpakai, berlokasi di belakang rumah dinasnya, tidak jauh dari asrama polisi Desa Haur Batu, Kecamatan Paringin itu, seluas setengah hektar lahan dapat dimanfaatkan dengan tanaman porang.
“Saya tidak sendirian, beberapa anggota yang juga suka berkebun ikut menanam dan mengelolanya,” tutup Khamid.
Bukan Sekadar Jabatan, Pengurus Wajib Akomodir Aspirasi
Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Prima Koperasi Polisi (Primkoppol) Polres Balangan pada Kamis (25/2) siang itu, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Eko Budi Mulyono terpilih sebaga Ketua baru, melalui proses pemungutan suara.
Dari tujuh calon ketua Ipda Eko berhasil mendapat suara terbanyak, sangat banyak, malah.
Mungkin, tidak berlebihan jika 300 lebih anggota koperasi yang juga merupakan personil kepolisian Polres Balangan itu mengharapkan tahun 2021kali ini, Primkoppol dipimpin oleh lelaki yang terbilang masih muda, energik diusianya yang baru 38 tahun.
Eko dikenal oleh banyak seniornya dan juniornya sebagai pribadi yang pembelajar, tidak segan meminta pendapat dan bertukar pikiran.
Teman-teman seleting Eko, mengakui ketegasan, dedikasinya pada institusi, seperti dulu ketika Eko bertugas di Satlantas, sebagai KBO. Hingga, kepercayaan institusi mendudukkan Eko sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Paringin.
Khusus untuk jabatan barunya, memimpin lembaga usaha organisasi berbasis ekonomi koperasi ini. Eko memiliki sederet pengalaman yang relevan, diantaranya: pernah ikut menjalankan usaha keluarga, salah satu sub kontraktor pertambangan.
Paling penting adalah, Eko adalah satu-satunya anggota kepolisian yang memiliki sertifikasi, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) program perkoperasian, gelaran Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Pemkab Balangan beberapa tahun lalu.
Eko tidak memungkiri, ditengah kondisi dan situasi dengan status pandemik Covid-19, menerima amanah senagai ketua lembaga usaha dan ekonomi seperti koperasi adalah tugas yang sangat berat.
“Tidak stabilnya ekonomi, dirasakan nyaris seluruh lapisan masyarakat. Sementara, operasi berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan usaha, tentu saja tugas disaat sekarang tidak mudah,” tuturnya.
Beberapa orang berpendapat, koperasi hanya menjadi wadah untuk mengakomodir kebutuhan para anggotanya untuk pemenuhan permodalan usaha. Namun, dilain sisi koperasi juga harus mampu memastikan usaha anggota tersebut dapat maju dan berkembang.
“Juga kami tetap memperhatikan dan mendorong kemajuan usaha-usaha rumah tangga para anggota. Contohnya catering, dan usaha bernasis UMKM lain.” Katanya.
Menanggapi penilaian Kapolres Balangan, AKBP Nur Khamid, juga merupakan salah seorang anggota koperasi. Bahwa, aktivitas manajemen kolerasi yang monoton. Eko menyatakan, setuju saja.
Selain mendukung usaha para anggota, Kedepan, ungkap Eko, Primkoppol Polres Balangan akan menambah jalinan hubungan kerjasama kemitraan bisnis dengan sejumlah perusahaan.
“Prinsipnya, tetap menjaga kondisi koperasi yang sehat dan mampu membantu perekonomian anggota.”
Banyak yang perlu kajian dan diskusi, soal profit koperasi, namun juga tetap memperhatikan kesejahteraan seluruh anggota koperasi.
“Kalau profit koperasi besar, tapi tidak bisa mensejahterakan anggotanya, maka akan bertolak belakang dengan tujuan koperasi itu sendiri.”
Rencana budi daya jahe merah yang juga disarankan oleh beberapa anggota, termasuk Kapolres Balangan AKBP Nur Khamid.
Menyoal itu, Eko menyatakan perlu kajian dan pertimbangan secara matang. Pengelolaan produksi, pemasaran atau distibusi, hingga transaksi ditingkat konsumen.
“Jadi, perlu dibicarakan lagi, teknis dan strategi terkait pengembangan usaha yang dikelola langsung oleh koperasi dan upaya mensejahterakan para anggota koperasi,” jelasnya.
Eko mempertimbangkan, pengelolaan usaha yang dilakukan langsung oleh anggota koperasi akan menemui sejumlah kendala.
Mengingat anggota koperasi adalah PNS dan petugas kepolisian aktif, tentu akan sulit membagi waktu untuk pekerjaan, tugas dan tanggung jawab.
“Beberapa waktu kedepan saya fokus dulu mempelajari dan membenahi laporan keuangan dari pengurus sebelumnya. Ini penting, jangan sampai ada catatan keuangan yang keliru.” Ujarnya.
Eko mengakui, banyak pertanyaan yang harus Ia jawab terkait laporan keuangan itu. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika nanti Ia akan melakukan meminta persetujuan anggota untuk melakukan audit dibantu temaga ahli, analisis dari eksternal.
Setidaknya, dari audit itu dapat dilakukan kegiatan analisi keuangan seperti penelitian rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas.
“Bahkan, untuk potensi jenis usaha yang akan dikelola koperasi nanti saya ingin ada kajian analisis melibatkan pihak ahli yang berkompeten,” jelasnya.
Salah satu lembaga koperasi yang akan menjadi tujuannya untuk belajar, Eko berencana memprogramkan pengurus Pimkoppol Polres Balangan melakukan studi banding ke koperasi yang sekarang dijalankan oleh PT Adaro Indonesia.