REDAKSI8.COM – Selain meraih penghargaan Kota Layak Anak Kategori Madya dari Menteri PPPA RI, Yohana Yembise, Kota Banjarbaru juga meraih penghargaan lainnya, yaitu Pelopor Ruang Bermain Ramah Anak yang diterima oleh Disperkim Kota Banjarbaru, Muriani beberapa waktu lalu.
Disela-sela apel gabungan karyawan/karyawati Lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru di Lapangan Dr Murjani, Senin (5/8), Piala Penghargaan Pelopor Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) itu diserahkan oleh Kepala Disperkim Kota Banjarbaru, Muriani, kepada Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan.
Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan menyampaikan, Ruang Bermain Ramah Anak yang dibangun di RTH atau Taman Bumi Cahaya Bintang Kota Banjarbaru ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kota, kepada generasi muda khususnya anak-anak di Kota Banjarbaru.
“Anak-anak ini adalah masa depan kita. Jadi bagaimana agar mereka di usia emasnya (golden age) bisa mengalami kegembiraan, bermain, sekaligus ada nilai edukasinya, sehingga mereka bisa mengembangkan kreativitasnya,” ujar Jaya.
Menurut Jaya, jika di usia emas itu anak-anak mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah, orang tua, masyarakat, dan lingkungan, maka bukan tidak mungkin masa depan anak akan jadi lebih baik.
“Karena dengan perhatian yang besar kepada mereka, nanti mereka bisa menjadi generasi yang sehat, unggul, kreatif, dan dapat diandalkan untuk masa depan Kota Banjarbaru, dan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Jaya menambahkan, ada sinergitas antara Disdalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru dengan Disperkim Kota Banjarbaru, terkait raihan penghargan kota layak anak dan ruang bermain ramah anak ini.
“Karena memang perhatian kita sama untuk mereka, anak-anak generasi penerus kita,” imbuh Jaya.
Sementara itu, salah seorang warga Komplek Bumi Cahaya Bintang, Riesna mengaku senang dengan adanya Ruang Bermain Ramah Anak di Taman Bumi Cahaya Bintang ini. Menurutnya, RBRA ini juga dinilai bagus dan menguntungkan bagi warga sekitar.
“Rumah saya kan dekat dari taman itu, anak saya suka bermain sama teman-temannya di sana, jadi gak perlu jauh-jauh lagi bermainnya. Sehat, tanpa biaya, senang lah pokoknya,” ungkap Riesna.
“Mungkin perlu ditambah petugas keamanan, agar anak-anak yang bermain di taman itu terhindar dari kasus penculikan,” tambahnya.
Selain itu kata Riesna, tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, keberadaan taman/RBRA itu juga bermanfaat bagi warga sekitar yang lanjut usia.
“Tiap hari sebelum salat subuh ibu saya olahraga di situ, berjalan di atas jalur batu refleksi yang ada. Setelah itu beliau salat subuh di masjid yang ada di sebelah taman,” pungkasnya.