Kopi, atau yang bahasa banjarnya kupi, sangat melekat bagi para masyarakat dari jaman dulu sampai sekarang.
Bahkan meminum kopi, sudah menjadi kebiasaan para orang jaman dulu diwaktu pagi saat hendak memulai aktivitas, maupun pada sore hari di waktu santai.
Namun di jaman sekarang kebiasaan tersebut sudah tergerus jaman dan mulai ditinggalkan, bahkan jenis kopi instan pun banyak beredar, dengan variable mix dengan jenis lain, bahkan rasa.
Hal inilah yang mendasari terbentuknya warung kopi yang diberi nama kupi datu yang terletak di jalan Sarikaya (Samping Hotel Montana) Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru tersebut.
Seduhan kopi yang sangat sederhana dan kental dengan masa lalu, tersuguh di warung kopi yang buka pada jam 11 pagi sampai jam 12 malam tersebut.
Seorang penyeduh kopi di warung kopi datu, Dede mengatakan bahwa warung kopi datu hadir atas dasar bentuk apresiasi kepada kebiasaan- kebiasaan dulu yang sudah mulai ditinggalkan, juga bentuk apresiasi terhadap bangunan-bangunan tua yang ada di Kota Banjarbaru.
Karena bangunan yang dipakai oleh warung kupi datu ungkap Dede, adalah bangunan tua yang di arsiteki oleh orang Belanda, Van Der Pilj.
Jadi kalau berbicara usia bangunan, pastinya sudah sangat tua. Namun tidak usah khawatir, karena bangunan tersebut masih kokoh dan beberapa bagian sudah diperbaiki dengan tidak mengurangi estetikanya.
”Warung kupi datu adalah salah satu bentuk apresiasi kami, kepada bangunan tua yang ada di Kota Banjarbaru, juga di warung kopi ini kami ingin membawa para pengunjung ke masa lalu, baik itu dengan minumannya maupun makanannya,” tuturnya.
Dijelaskan Dede, kenapa diberi nama warung kupi datu, karena ingin merefleksikan kembali bahwa datu-datu kita di jaman dulunya, minum kopi hitam yang pekat, yang diseduh dengan teko dan disajikan selagi panas.
“Adapun untuk kopinya sendiri, yaitu kopi yang berasal dari kopi Kalimantan yang diambil dari beberapa daerah yang ada di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan,” cetus Dede.
Para pengunjung tambahnya, tidak hanya disuguhi dengan konsep bangunan vintage nya, juga warung Kupi Datu menyuguhkan minuman dan makanan yang sangat khas dengan makanan Banjar jaman dulu. Makanan yang dimaksud adalah, nasi goreng dengan berbagai varian rasa.
Dari Kupi Datu ini, Dede mengajak para pecinta kopi untuk mengingat masa-masa yang lalu, dan juga tidak meninggalkan bangunan-bangunan yang lama. “Kopi jangan pernah ditinggalkan dan yang lama juga jangan ditinggalkan,” tutupnya.
Salah satu pengunjung, Avan Suligi, mengatakan ngopi di warung Kupi Datu, selain suasana yang nyaman dan tenang, dikatakannya bahwa kopi yang disajikan sangatlah nikmat dan untuk harga pun diakuinya sangatlah murah.
Karena merasa puas dengan apa yang dirasakannya, Avan pun mengajak untuk para pecinta kopi khususnya yang ada di Kota Banjarbaru untuk merasakan nikmatnya Kupi Datu.
“Untuk para pecinta kopi, yuk ke Kupi Datu untuk merasakan nikmatnya kopi hitam pekat, khas padatuan,” pungkasnya seraya menghirup kopi suguhan Kupi Datu.