REDAKSI8.COM – Hujan yang mengguyur Kota Banjarbaru dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, menjadi berkah tersendiri bagi para petugas gabungan Posko Dalkarhutla Banjarbaru.
Bagaimana tidak, karhutla yang menjadi ‘lawan” mereka sehari-hari selama berbulan-bulan, sudah ‘tak menampakkan diri’ lagi dalam beberapa hari terakhir. Begitu juga dengan kabut asapnya, sudah jauh berkurang dari sebelum-sebelumnya.
Dari pantauan redaksi8.com di lokasi lahan yang pernah terbakar, salah satunya di Jalan Guntung Manggis Ujung (dekat wisata air Danau Caramin), rumput-rumput dan tanaman lainnya sudah tumbuh menghijau. Mereka secara perlahan tumbuh menutupi dan mewarnai lahan yang sebelumnya gersang dan hitam.
Plt Kepala BPBD Kota Banjarbaru Ahmad Syarief Nizami melalui Kasubbid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Banjarbaru Bahrani mengatakan, hujan buatan sempat diwacanakan agar ketika peringatan Hari Pangan Sedunia di Kalsel, bebas dari asap (Nol Asap).
”Ternyata menurut BMKG hujan buatan belum bisa dilakukan, karena cuacanya belum memungkinkan, berat diongkos, hujan juga tidak bakal turun pada saat itu. Alhamdulillah dengan kuasa Tuhan, hujan turun dengan sendirinya,” ungkap Bahrani.
Bahrani kemudian menunjukkan data-data kejadian karhutla kepada redaksi8.com, dimana pada bulan Juli ada 18 kejadian dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 38,585 ha, bulan Agustus 53 kejadian dengan luasan lahan terbakar 256,623 ha, bulan September 92 kejadian (karhutla terbanyak dan terparah) dengan luasan lahan terbakar 274,908, dan bulan Oktober 35 kejadian dengan luasan lahan terbakar 68,728 ha.
”Jadi total secara keseluruhan dari bulan Juli sampai Oktober ini, ada sekitar 638 hektar lahan yang terbakar dari 198 kejadian. Meskipun hujan turun dan karhutla terjadi penurunan yang cukup signifikan, kami tetap stand by sampai tanggal 30 Oktober nanti,” pungkasnya.