REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siaga 1×24 jam mengantisipasi kemungkinan adanya bencana saat musim hujan.
Kepala Pelaksana BPBD, Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie mengungkapkan, sesuai arahan dari Walikota, pihaknya telah menyiapkan pencegahan dan penanganan jika terjadi bencana banjir lagi di Banjarbaru.
“Kesiapsiagaan kita memang 1×24 jam sampai 30 Maret, kita melaksanakan posko dan sudah berstatus siaga banjir. Dan ini sudah disampaikan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, juga ada beberapa komponen kota yang menyatakan bahwa status kita siaga banjir,” ujarnya, Jum’at (19/1/24).
Puncak musim penghujan katanya diprediksi terjadi pada bulan Januari 2024. Prakiraan tersebut berdasarkan infromasi dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas 1 Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Berdasarkan informasi BMKG, kita juga sebenarnya kesiapsiagaan selalu aktif karena biasanya di akhir tahun dan bulan Januari ini memang intensitas hujan tinggi, ada petir, angin puting beliung dan sebagainya juga,” jelasnya.
Wilayah yang menjadi perhatian khusus BPBD Kota Banjarbaru sambungnya, wilayah Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.
Adapun upaya-upaya yang sudah dilaksanakan oleh pihaknya diantaranya, pembersihan sungai secara gotong royong di Kecamatan-kecamatan Banjarbaru.
“Jadi titik rawan di Banjarbaru ada 3 Kecamatan, ini menjadi fokus perhatian kita, karena memang disana sering terjadi genangan air yang cukup merepotkan warga,” terangnya.
Menurutnya, apabila intensitas hujan tidak terlalu tinggi, maka genangan air hanya 2 sampai 3 jam saja. Baginya itu tidak menjadi permasalahan yang sulit.
Meski demikian, warga Banjarbaru mesti tetap waspada terhadap bencana banjir.
Oleh karena itu, pihaknya selalu berkoordinasi dan memonitoring titik-titik rawan yang ada di Kota Banjarbaru melalui CCTV.
“1×24 jam kita selalu memantau, karena kita ada TRC dan pos yang menangani monitoring dan titik-titik sungai yang ada di Kota Banjarbaru ini,” ucapnya.
Ia mengimbau seluruh warga Kota Banjarbaru terus waspada terhadap ancaman bencana banjir di wilayah Kota Banjarbaru.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Banjarbaru mengimbau seluruh warga Banjarbaru dengan adanya rilis BMKG ini potensi hujan tinggi bahkan ada angin, petir harus tetap waspada,” akhirnya.
Sebelumnya, Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas 1 Kalimantan Selatan (Kalsel), memprediksi puncak musim hujan akan berlangsung di sepanjang bulan Januari 2024.
Berdasarkan pantauan mereka, musim hujan yang masuk ke sejumlah wilayah secara bertahap, bermula dari bagian paling utara Kalsel.
Diantaranya Tabalong, Balangan sampai ke Selatan Kabupaten Banjar dan Batola.
“Sekarang ini hujan itu sangat intens turunnya, jadi di Januari ini kita memasuki puncak musim hujan,” ucap Prakirawan BMKG Kelas 1 Kalsel, Agus Kuswanto, Senin (8/1/24).
Selain berada di puncak musim penghujan, faktor lain seperti intensitas curah hujan yang tinggi.
Itu disebabkan gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan adanya pergerakan angin ke Samudra Pasifik.
MJO merupakan suatu fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari belahan barat (Afrika) ke timur (Samudra Pasifik) dengan periode antara 30 hingga 60 hari.
Sehingga, MJO dapat meningkatkan potensi hujan pada daerah yang dilewatinya.
“Ada juga pengaruh dari MJO yang sekarang itu berada di posisi Samudra Pasifik dekat Indonesia. Secara tidak langsung menambah curah hujan di wilayah Kalsel,” jelasnya.
Adapun rata-rata suhu pada saat puncak musim hujan sekarang berkisar 27°C hingga 30°C.
Intensitas curah hujannya 200 Mili Meter atau masuk dalam kategori sedang hingga tinggi.
Sedangkan untuk cuaca relatif berawan. Disebabkan pengaruh dari puncak musim hujan.
Akan tetapi semua itu akan berangsur normal pada bulan Februari sampai Maret mendatang.
“Saat ini curah hujan 200 MM dengan suhu antara 27°C sampai 30°C, dan cuaca relatif berawan karena pengaruh puncak musim hujan,” pungkasnya.