REDAKSI8.COM – Mengutip dari dpr.go.id dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, bersama Menteri Pendidikan dan Budaya Nadiem Makarim, satu dari delapan point yang menjadi topik penting dalam raker tersebut ialah terkait isu mata pelajaran Pendidikan Agama diganti menjadi Pendidikan Akhlak dan Budaya.
Akan tetapi pada jalannya raker, Nadiem menegaskan, mata pelajaran pendidikan agama tidak akan dihapus dari kurikulum pendidikan Indonesia.
“Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama, kreatif sekali ya orang ya. Itu enggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama di dalam kurikulum kita,” tutur Nadiem Makarim, Rabu (10/3/2021).
Mengenai point itu, Komisi X DPR RI menekankan Kemendikbud RI diminta untuk memperbaiki pola komunikasi dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan, sehingga setiap kebijakan pendidikan dapat dipahami secara baik dan tepat oleh masyarakat, seperti terkait tidak adanya kata ‘agama’ dalam Peta Jalan Pendidikan.
“Kita masukkan lagi, jadi enggak ada masalah, case closed ya mengenai ini dan tidak akan ada penghilangan pembelajaran agama. Mohon maaf ini hal-hal yang mungkin kelihatannya kecil tapi di masyarakat menjadi pembicaraan yang agak liar,” kata Nadiem dalam rapat menggunakan via zoom.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Yusuf Effendi berpendapat, ingin tetap mempertahankan mata pelajaran pendidikan agama dalam kurikulum pendidikan di Negara Indonesia khususnya Kalimantan Selatan.
Karena baginya pembentukan akhlak tersebut yang paling efektif melalui pendidikan agama. Melihat, Kalsel dikenal sebagai daerah yang identik kental dengan kereligiusan dalam beragam.
Apalagi dikuatkan dengan perda nomor 3 tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan yang merupakan perpaduan dua perda yakni nomor 3 tahun 2009 tenang pendidikan Al-Quran dan perda nomor 3 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pendidikan.
“Disana juga dimaktubkan bahwa harus menghayati dan mendalami kitab suci masing-masing, kalau bicara kitab suci berati berati berbicara agama,” tukasnya kepada Redaksi8.com baru-baru tadi melalui sambungan telpon, Jumat (12/3).
“Kalau mata pelajaran agama akan dihapuskan kita bakalan memperjuangannya agar tidak dihilangkan,” pungkas Yusuf.