REDAKSI8.COM – Kerajinan buah kukaha atau fukaha di Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan sudah mulai kembali normal. Buah yang mereka ketahui berasal dari Timur Tengan di buat berbagai macam kerajinan rumahan seperti tasbih, gelang dan sebagainya.
Salah satu pengrajin buah kaukah, Mahdiani yang merupakan warga Pekauman Dalam Kecamatan Martapura Timur mengatakan bahwa banyak warga pekauman dalam yang melakukan pekerjaan sebagai pengrajin biji kukaha.
“Banyak warga yang menggeluti sebagai pengrajin kerajinan biji kaukah. Tetapi warga pengrajin ini hanya mengambil upah dalam pembuatak kerajinan ini, bukan milik sendiri,” ungkapnya, Sabtu (12/12/2020).
Mahdi menjelaskan bahwa pengerajin disini mendapatkan bahan berupa biji yang diyakini dari kaukah dari salah satu pengumpul dengan sistem mengerjakan saja. Adapun upah untuk pengerjaan tersebut bermacam macam, untuk pemotongan harga perkilonya sebesar 20 ribu, beda juga harga dengan yang membentuk kerajinan tersebut.
Pengepul kerajinan biji kaukah, Hasbi yang juga warga desa Pekauman mengatakan bahwa untuk harga olahan dari buah kaukah ini sudah mulai naik dan sudah mulai banyak lagi melakukan pengiriman ke luar Kalimantan.
“Penjualan dari hasil kerajinan dari buah kaukah ini sudah mulai ramai, walau sempat terhenti beberapa bulan karena pandemi. Adapun harga sudah mulai naik lagi walau sempat turun,” ungkapnya
Hasbi mengatakan bahwa jenis yang terlaris untuk gelang adalah motif marjan dengan bentuk bulat dan marica dengan bentuk panjang. Adapun harga yang termahal adalah tasbih yang harganya ratusan ribu. Untuk pembeli saat ini adalah daerah Jawa, dan lumayan banyak pemesan yang harus dipenuhi,” tambahnya
“Dalam satu bulan terakhir ini, bahan baku berupa biji dalam keadaan kosong, biasanya dalam satu hari menghabiskan satu karung biji fukaha dengan berat 50 kilogram,” tambahnya lagi.
Hasbi mengatakan bahwa menggeluti usaha ini sudah 3 tahun lebih dan sampai saat ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar.