REDAKSI8.COM – Menjawab kabar pemberangkatan ibadah umroh perdana dari Indonesia yang akan dimulai pada 23 Desember 2021 mendatang, Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kota Banjarbaru, H Ahmad Syauqi mengaku sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari pemilik biro perjalanan umroh di Kota Banjarbaru yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekah.
Karena katanya, bagi siapa saja yang ingin melakukan perjalanan umroh baik masyarakat yang menggunakan jasa biro perjalanan umroh maupun pemilik biro perjalanannya sekalipun, seyogianya harus melapor ke Kantor Kementerian Agama di kabupaten/ kota masing-masing.
“Di Banjarbaru belum ada laporan pemberangkatan termasuk pemilik bironya yang Ingin berangkat. Karena memberangkatkan umroh wajib melapor ke tempat kita. Siapa saja yang di berangkatkan travel umroh di daerah masing-masing harus lapor ke kita,” katanya kepada pewarta melalui sambungan telpon, Jumat (17/12) siang.
Dari informasi yang dihimpun pewarta, Umroh perdana yang kemungkinan akan dimulai pada pekan depan diketahui masih sebagai layanan uji coba.
Sehingga umroh perdana ini belum akan memberangkatkan masyarakat umum, melainkan penyelenggara atau pemilik biro perjalanan umroh terlebih dahulu.
“Kecuali laporannya langsung ke kanwil. Tapi sampai hari ini belum ada laporan dari travel,” sambungnya.
Dicoba dikonfirmasi kepada sejumlah biro travel haji di Kota Banjarbaru banyak owner yang bersangkutan belum bisa memberikan jawaban apapun, mulai dari harga tiket hingga jadwal keberangkatannya.
Sementara itu, Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor menyatakan, untuk pemberangkatan jamaah umroh dan haji secara fasilitas sarana dan prasarana di Bandara Syamsuddin Noor sendiri telah siap.
Mulai dari ruang tunggu keberangkatan internasional dan fasilitas counter imigrasi hingga fasilitas kedatangan internasional dengan kelengkapan Custom, Imigration and Quarantine (CIQ).
“Kita sudah internasional telah memiliki ruangan keberangkatan Internasional berserta fasilitasnya. Kita sangat siap,” ujarnya, Jumat (17/12).
Sementara jadwal keberangkatan penerbangan menuju tanah suci Mekkah melalui informasi beberapa maskapai katanya, pada tanggal 23 Desember akan datang sejauh ini belum ada penerbangan menuju tanah haram tersebut.
“Kita tadi sudah menghubungi maskapai Lion Air barusan dan untuk tanggal 23 belum ada yang mesan tiket menuju tanah suci untuk umroh. Sedangkan maskapai lai masih kita coba hubungi nemun belum ada respon,” ungkap Zulfian.
Perihal pesawat yang ditumpangi para jamaah nanti harus transit di kota tertentu atau langsung ke Jeddah, Zulfian menjelaskan, hal itu tergantung jenis pesawat dan maskapai yang digunakan.
Kebiasaan jika pemberangkatan haji dan umroh harus transit dulu untuk ngisi bahan bakar minyak.
“Takutnya mereka nanti menggunakan pesawat regular yang mengharuskan mereka transit pakai penerbangan domestik. Setelah itu baru mereka berangkat langsung menuju jeddah,” bebernya melalui sambungan telpon kepada wartawan Redaksi8.com.