REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Guna menentukan langkah strategis dalam menekan angka inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kota Banjarbaru adakan Rakor High Level Meeting, di Aula Gawi Sabarataan, Pemerintah Kota (Pemko), Banjarbaru, Kamis (4/4/24).
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan, langkah-langkah dari TPID sangat berperan penting dalam penurunan angka inflasi di Kota Banjarbaru.
Sebab, angka inflasi di Kota Banjarbaru saat ini berada di -0,2 persen, ditambah ada beberapa komoditas bahan pokok (bapok) yang rentan naik.
“Makanya kita mengadakan rapat ini karena kemarin ada kenaikan harga, akibat dari Pemilu dan lain-lainnya, serta menjelang lebaran,” katanya.
Oleh karena itu kata Aditya, pihaknya akan mencoba melakukan langkah-langkah strategis supaya inflasi ini tidak berdampak lebih buruk.
Adapun komoditas bapok yang sering mengalami kenaikan cabai merah, beras, daging dan telur.
“Jadi ada 4 komoditas titik rawan kita, jadi kita mencoba melakukan langkah-langkah baik kerjasama dengan daerah penghasil, jadi kita laksanakan melalui TPID,” ungkapnya.
Dengan begitu Ia ingin, pertemuan tersebut dapat menjadi wadah untuk meramu langkah strategis dalam menekan angka inflasi di Kota Banjarbaru.
“Kami berharap TPID dapat terus melakukan inovasi-inovasi yang tepat untuk mengendalikan inflasi. Hal ini akan sangat berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, Kota Banjarbaru,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, DKP3 Kota Banjarbaru, Wiwien Robiaty memaparkan, data belanja dana insentif fiskal di Banjarbaru yaitu sebagai berikut:
- Belanja Beras CCP : Rp780.060.600
- Belanja Bibit Sapi dan Kambing : a. Rp796.500.000 (Sapi) dan b. Rp420.000.000 (Kambing).
- Belanja Alsintan : Rp2.230.000.000
- Belanja Bibit Horti Cabe, Bawang Merah dan Sapro : Rp441.630.000
- Belanja Padi : Rp1.290.000.000
- Belanja Susu dan Telor untuk anak sekolah : Rp922.000.000
- Pasar Murah : Rp242.000.000
Kemudian, data Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2023 hingga April 2024 sebagai berikut :
a. Pengadaan Pembelian Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2023 jumlahnya 98.000 kg/98 ton.
b. Akhir Desember 2023 didistribusikan kepada masyarakat dengan jumlah 14.670 Kg atau 1.467 jiwa di 17 Kelurahan dan Pondok Pesantren.
c. TAHUN 2024 sampai dengan bulan Maret didistribusikan sebanyak 56.330 Kg atau 55.330 jiwa kepada warga yang terdampak inflasi dan kebakaran.
d. Sisa CPP sampai bulan April 2024 sebanyak 27.000 Kg/27 ton.
“Berdasarkan paparan dari Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru bahwa pengaruh Indeks Perkembangan Harga (IPH). Secara umum perkembangan harga untuk 20 komoditas utama IPH dapat dikendalikan selama triwulan I 2024,” tandasnya.