REDAKSI8.COM – Meskipun dihimpit persoalan pandemi covid-19, minat masyarakat dalam melaksanaan Ibadah Kurban di Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun ini mengalami peningkatan.
Pasalnya, dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah ketersedian hewan kurban diprediksi meningkat hingga 10%.
Diakui oleh Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Disbunak Kalsel, drh. Edi Santosa, antusias masyarakat Kalsel tahun ini cukup tinggi untuk melaksanakan ibadah kurban.
Berdasarkan data Disbunak Kalsel, pada tahun 2020 total akumulasi hewan kurban di seluruh Kabupaten/ kota, Edi Santosa memaparkan, mencapai 12.512 ekor.
Masing-masing terdiri dari Kambing 1.900 ekor, Kerbau 425 ekor, Sapi 10.174 ekor dan Domba ada sebanyak 13 ekor.
“Ini (data <–red) pelaksanaan hewan kurban yang real tahun kemarin,” katanya kepada Redaksi8.com saat ditemui, Senin (13/7).
Kemudian secara rinci Edi melanjutkan, jumlah hewan kurban dalam hal ini Sapi, terbanyak pada tahun lalu berada di Kota Banjarmasin, mencapai 2443 ekor sapi.
Lalu, untuk hewan ternak kambing pun terbanyak di Kota Banjarmasin, sebanyak 345 ekor.
Sedangkan tahun ini berdasarkan hasil survey dan pengamatan pihaknya, papar Edi (panggilan akrab), jumlah hewan potong seperti kambing diperkirakan naik hingga 2090 ekor, kerbau 468, sapi 11.191 ekor dan domba 14 ekor.
“Kita memprediksi pemotongan hewan kurban tahun ini naik 10 %,” ungkapnya.
Ia menerangkan, indikator perkiraan adanya kenaikan jumlah hewan potong di hari raya kurban tahun ini adalah tingginya antusias masyarakat menyambut hari raya kurban.
Sehingga tidak heran banyak masyarakat yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan hewan kurbannya lebih awal.
“Hewan kurban dititipkan dan dibesarkan sendiri. Ini artinya minat masyarakat besar menyambut hari raya kurban,” terangnya.
“Ini juga sebagai bentuk persiapan jikalau pada saat hari H perayaan kekurangan hewan kurban,” sambungnya.
Senada, beberapa waktu lalu Redaksi8.com sempat menemui Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, DKP3, Yohana K.P.
Ia mengungkapkan, data total stok daging sapi dan kambing per Selasa (25/5) di Kota Banjarbaru, ada sebanyak 1165 ekor sapi dan 728 ekor kambing, dari 10 peternak yang terjaring.
“Saat ini harga daging sapi timbang hidup masih normal, di angka 50 ribu rupiah per kilogram. Kemungkinan bisa naik lagi ketika H min dua minggu sampai 52 ribu per kilogram. Jadi misalnya berat sapi 200 kilo saat ditimbang, tinggal kalikan saja dengan harga perkilonya,” paparnya kepada Redaksi8.com, Kamis (27/5).
“Alasan harga sapi kemungkinan terjadi kenaikan, karena sapinya nanti pasti tambah gemuk,” lanjut Yohana.
Rencananya, jumlah penyembelihan hewan kurban tahun ini kemungkinan seperti tahun sebelumnya, sebanyak 600 ekor sapi dan kambing 300 ekor.
Sementara lokasi penyedia hewan kurban katanya, tidak semua yang lengkap. Stok sapi di Kelurahan Palam dan Guntung Manggis saja sejauh ini belum ada.
Sedangkan yang belum memliki stok kambing berlokasi di Kelurahan Loktabat Utara dan Loktabat Selatan.
“Dua minggu sebelum penyembelihan kami akan memeriksa kualitas dan kesehatan hewan kurban,” sahut Yohana.
“Umurnya harus di atas 2 tahun, sehat, tidak cacat. Bagi peternak yang mengimpor hewan dari luar, kondisi hewan harus sudah sehat dari asal hewan itu di datangkan,” sambungnya merincikan.