REDAKSI8.COM – Terjadi keributan di halaman Pengadilan Negeri Martapura, Kabupaten Banjar, kaributan tersebut karena massa yang tidak puas dengan putusan majelis hakim tentang perkara money politik pemilu, Jumat (21/9/2018) petang.
Masa berkumpul di halaman Pengadilan Negri Martapura karena mereka ingin mendengar keputusan majelis hakim tentang perkara politik pemilu. Karena keputusan hakim yang mereka anggap tidak memuaskan, maka terjadilah keributan yang terjadi di halaman Pengadilan Negri Martapura.
Karena mereka tidak terima dengan keputusan majelis hakim, akhirnya masa mencoba untuk masuk kedalam peengadilan setelah hakim memutuskan perkara tersebut, dengan sigap pasukan polisi wanita serta dalmas polres Banjar menghadang mereka di depan pintu pengadilan.
Selain mengahdang meraka agar tidak masuk kepengadilan, pihak kepolisian juga mengajak mereka agar menerima keputusan dari pengadilan dan damai, tetapi masa tidak terima dengan keputusan pengadilan, akhirnya masa melempar air mineral kepada pasukan dalmas.
Petugas negosiator pun harus mundur setelah mendengar suara ledakan keras di tengah kerumunan. Baku pukul terjadi, serangan massa sangat beringas mengakibatkan anggota polisi bertindak tegas. Saat terjadi aksi massa, kembali ledakan besar terjadi dengan asap membumbung tinggi.
Untuk menghindari keributan lebih membesar karena masa terus berdatangan, akhirnya pihak kepolisian menurunkan Dalmas dan anti huru hara berpakaian lengkap langsung diterjunkan untuk menghalau masa keluar dari halaman pengadilan.
Bukannya berhenti, massa justru berteriak sejadi-jadinya, terjadilah bentrokan hebat di Jalan A Yani KM 38, arus lalu lintas terpaksa dialihkan karena masa berada di jalan. Akhirnya pihak kepolisan menurunkan truk water cannon untuk memukul mundur masa, setelah itu Tim Tekap Polres Banjar turun untuk mengamankan provokator.
Setelah konsentrasi massa terbelah, aparat kembali berhasil memecah massa sehingga kondisi berangsur-angsur pulih. Kantor pengadilan dijaga ketat setelah massa pulang satu persatu, dan Tim Tekap berhasil menangkap sepasang provokator, keduanya diamankan dan langsung dibawa ke kantor polisi.
Rupanya aksi kerusuhan tersebut hanya simulasi menghadapi serangan massa yang mencoba merusak fasilitas negara.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete mengatakan bahwa hari ini kita melaksanakan kegiatan simulasi pengamanan di kantor Pengadilan Negri Martapura. Simulasi ini tentang terjadi kerusuhan perkara money politik Pemilu. Hal ini bisa saja terjadi saat keputusan sidang.”
“Kegiatan simulasi ini dengan harapan, untuk kita lebih antisipasi lebih siap, simulasi ini bukan hanya dari polresa Banjar saja, tapi kita libatkan semua pihak, bahkan kesiapan dari hakim-hakim, dari staf pengadilan juga. Bagaimana apabila ada kejadian-kejadian yang seperti ini, mereka juga sudah siap menghadapi.”