REDAKSI8.COM – Pasca banjir bandang melanda 11 Kabupaten/ Kota di Kalimantan Selatan sejak (12/1) selama sepekan, Kota Banjarbaru yang merupakan satu diantara terdampak banjir mengalami imbas lain atas bencana tersebut, yakni harga sayuran lokal di Pasar Kota Banjarbaru terus alami kenaikan harga.
Diakui oleh Kepala Bidang Perdagangan melalui via WhatsApp, Anshori menegaskan, fluktuasi harga sembako hingga bahan pangan cukup signifikan selama masa bencana banjir.
Dimana Harga sayuran lokal seperti Bayam, Kangkung, Cabe dan sayuran lainnya, hari ini alami kenaikan harga hingga dua kali lipat.
“Harga dua kali lipat, kalau yang dari jawa juga naik tapi tidak seberapa,” ujarnya kepada pewarta ini, Rabu (27/1).
Sementara Kelurahan Landasan Ulin Utara (Laura) yang notebennya merupakan lokasi agraris di Kota Banjarbaru ujar Mawardi, akibat banjir yang sempat merendam di wilayah pemukiman dan area perkebunan Laura, mengakibatkan sedikitnya ada 30 Kelompok Tani (poktan) terdiri dari 750 KK pemilik lahan perkebunan dan pertanian terdampak banjir.
Total kerugian dialami warganya sambung Lurah Laura itu kurang lebih 1.5 milyar rupiah.
“Karena bibit, pupuk dan obat-obatan untuk tanaman itu menjadi bahan atau modal pekerjaan mereka, otomatis dampak banjir bagi petani kehilangan pekerjaan,” ungkap Lurah Laura, Mawardi.
“Dampak luasnya mulai naik harga sayur mayur dipasaran,” tandasnya.
Berdasarkan data yang berhasil di himpun Redaksi8.com dari Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, harga komoditi cabe rawit lokal kondisi segar tembus Rp 132.200 per kilogram. Naik sebesar Rp 12.200 per hari ini (27/1).
Sepekan lalu, harga cabe rawit lokal segar di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru telah melencit naik dari 100 ribu rupiah perkilogram menjadi 120 ribu rupiah per kilogram.