REDAKSI8.COM – Bersama Tim seperjuangan Haris – Ilha berziarah ke Makam Pangeran Antasari. Pak Haris Makkie mengharapkan menteladani dan menumbuhkan kembali semangat berkembangsaan yang mana diperjuangkan Pangeran Anatasari.
“Menghargai jasa-jasa para pahlawan, berarti kita meresapi semangat juangnya, meneladani perjuangannya dan kepemimpinannya,” ucap Haris Makkie.
“Menjaga warisan dari hasil perjuangannya. Mempertahankan, merawat, menata lebih baik lagi agar dapat dipergunakan dan dinikmati oleh para generasi berikutnya. Demi kesejahteraan hidup dan berkehidupan yang sejahtera dan tenteram,” sambungnya.
Sudah semestinya demikian, karena pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawan, bukanlah sekadar mengerahkan kekuatan tenaga, pikiran, waktu ataupun materi, tapi mereka juga berkorban nyawa.
Disiksa, difitnah, dihujat, dihukum dan diasingkan. Hingga menemui ajalnya di tempat pengasingannya. Semua itu menurutnya demi sebuah kemerdekaan untuk dihibahkan kepada anak cucu kelak.
Baginya, sebuah kemerdekaan yang mahal dan sangat berharga, karena dibayar dengan darah dan nyawa. Semboyan yang mereka pegang pun sangat menyentuh perasaan, hidup atau mati!. Hidup bagi mereka adalah perjuangan dan mati adalah hasil perjuangan.
Dengan menyusuri kembali usaha-usaha perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan Ia menambahkan, bukan berarti membuka kembali lembaran pahit perjalanan sejarah bangsa, agar direkam di pikiran para generasi muda dan mereka harus menghargainya.
“Tapi untuk menumbuhkan kembali semangat berkebangsaan, membangkitkan rasa cinta tanah air dan menghidupkan kembali rasa kepedulian terhadap sesamanya,” ujarnya.
Setiap tanggal 11 Oktober, kita warga Banjar khususnya diingatkan tentang peristiwa sejarah wafatnya seorang pejuang banua yang selalu dikenang namanya.
Ia lah Gusti Inu Kartapati alias Pangeran Antasari bin Pangeran Masohud bin Pangeran Amir, lokomotif dan ikon pecahnya De Bandjermasinsche Krijg atau Perang Banjar (1859-1905).
Pangeran Antasari memiliki pribadi yang besar dan seorang ahli strategi perang gerilya yang mampu memimpin dan menggerakkan pasukan di daerah yang amat luas dan sulit serta seorang pemimpin yang ulet, tabah dan berwibawa dengan memiliki kekuatan lahir dan batin untuk menggerakkan para pengikutnya dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, beliau adalah pemimpin yang dicintai rakyat, cerdik dan sangat alim.