REDAKSI8.COM – Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjar yakni Krop Sukarela (KSR – PMI) Unit Markas PMI Kabupaten Banjar dan KSR-PMI Unit Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Martapura belajar cara pembuatan Eco Enzyme yang multiguna.
Pembuatan Eco Enzyme ini juga langsung disosialisasikan serta memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar cara pengupahan Eco Enzyme ini, Minggu (27/2/2022).
Kegiatan ini diikuti masyarakat dengan sangat antusiasme, masyarakat menjadi paham pentingnya mengolah sampah organik menjadi eco enzyme berpotensi membantu dalam menghemat pengeluaran harian keluarga.
Seperti yang disampaikan oleh Dr Dian Masita Dewi ketua Pusat Studi Eco Enzyme ULM mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini sebagai perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) diantaranya pendidikan, pengabdian kepada masyarakat serta riset.
“Kita bersama dengan PMI Kabupaten Banjar melakukan pembuatan Eco Enzyme serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di Desa Cindai Alus serta menjenguk warga yang telah melakukan pengobatan untuk diabetes,” tuturnya
Ia menjelaskan bahwa Eco Enzyme ini terbuat dari pengolahan dari sayuran dan buah yang segar menjadi cairan fermentasi eco enzyme yang multiguna bisa untuk berbagai macam kegunaan.
Berdasarkan riset sederhana diketahui bahwa masyarakat Cindai Alus akan memanfaatkan Eco Enzyme sebagai pengganti cairan pel kimia seperti sabun mandi, sabun cuci baju, sabun cuci piring, pengganti odol, kumur2, desinfektan mandiri, juga untuk pupuk, kesehatan hewan peliharaan (kambing, ayam bahkan kucing) serta P3K Serta pengobatan.
Pada kesempatan ini, tim juga mengunjungi penderita diabetes melitus yang telah di treatment dengan menggunakan Eco Enzyme dengan petunjuk dan pengawasan langsung yakni Dr. Dian Masita Dewi.
Dr. Dian Masita Dewi mengajak semua pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, provinsi, lembaga pendidikan, Perusahaan dan semua pihak untuk bekerjasama dengan Pusat Studi Eco Enzyme Universitas Lambung Mangkurat seperti PMI banjar dalam penanggulangan bencana alam dan non alam contohnya spraying desinfektan eco enzyme.
Selain itu, pemanfaatan Eco Enzyme sangat luas, karena bisa juga untuk pertanian, peternakan, perkebunan, penanganan polusi (tanah, air dan udara), kesehatan.
Terkait mitigasi bencana serta permasalahan sosial masyarakat, bisa dengan membuka kerjasama bagi semua pihak yang membutuhkan serta pengembangan riset berbasis eco enzyme serta pemanfaatan eco enzyme yang baik dan benar dalam skala Rumah Tangga, Instansi, dan Perusahaan.
Sekretaris PMI Kabupaten Banjar Anton Suhendro sangat mengapresiasi kegiatan ini, Eco Enzyme ini sangat banyak manfaatnya juga ramah lingkungan dan tidak ada efek samping karena tidak terbuat dari bahan kimia.
“Semoga dgn terus dilakukannya pembuatan dan penyemprotan eco enzym ini dapat membantu mengendalikan covid 19. Dan mudah-mudahan akan lebih banyak lagi anggota masyarakat dan komunitas-komunitas lain yg terlibat dlm penggunaan eco enzym ini,” tuturnya