REDAKSI8.COM – Mengambil tempat di Masjid Al-Baytar Universitas Lambung Mangkurat, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banjarbaru hadirkan Abu Zein Fardany pada peringatan maulid Nabi, Sabtu (09/11/2019) malam dengan tema “Meneladani Akhlak dan Perjuangan Nabi Muhammad Saw”.
Dalam ceramahnya, ustadz yang bernama asli Khairullah Zainuddin ini menyampaikan ada dua yang kita mesti bergembira dengannya, yaitu Ilmu dan Nabi Muhammad SAW. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Surah Yunus ayat 58 : “Katakanlah, hanya dengan anugerah Allah dan rahmatNya hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira.
Mengutip Tafsir Al-Alusi, Abu Zein Fardany menjelaskan bahwa menurut Ibn ‘Abbas yang dimaksud “Anugerah Allah” adalah ilmu dan dimaksud dengan “Rahmat Allah” adalah Nabi Muhammad Saw.
Karenanya tak salah bila kita bergembira memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. Sosok Nabi Muhammad Saw adalah manusia paripurna yang bisa menjadi teladan bagi siapa saja yang ingin sukses, karenanya mahasiswa pergerakan mesti meneladaninya, jelas Abu Zein.
Hal ini membutuhkan kajian dan telaahan. Karenanya mahasiswa pergerakan harus mengkaji sejarah hidup Nabi. “Sangat banyak kitab dan buku ditulis tentang sejarah hidup dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dari berbagai perspektif”, kata Ustadz jebolan Ma’had ‘Aly Darussalam Martapura sambil menyebutkan beberapa judul diantaranya.
Bahkan lebih jauh, pengurus PCNU Kab. Banjar ini memotivasi aktifis PMII untuk menulis tentang Nabi Muhammad Saw. “Perintah pertama kepada Nabi Muhammad adalah membaca. Dalam perintah ini terkandung perintah menulis. Karena kalau tidak ada tulisan, apa yang dibaca?” Tanya ustadz yang sering menulis di berbagai media online ini.
“Meneladani perjuangan Nabi Muhammad Saw, sebagai aktifis pergerakan, kita tidak harus frontal. Kadang kita maju, kadang diam, dan bahkan kadang harus mundur untuk melakukan sebuah lompatan”, terang Abu Zein Fardany sambil menceritakan bagaimana Nabi Muhammad Saw membatalkan masuk ke Makkah untuk berhaji pada tahun 6 Hijriah dan menandatangani perjanjian Hudaibiyah.
“Sekilas isi perjanjian merugikan kaum Muslimin. Bahkan beberapa sahabat mengkritik, termasuk Umar bin Khattab. Namun ternyata keputusan Nabi Muhammad SAW dipandang Allah sebagai sebuah kemenangan. Sehingga turunlah wahyu surah Al-Fath.” Terbukti dua tahun kemudian, 10.000 umat Islam memasuki bahkan membebaskan kota Makkah tanpa setetes darah pun yang tumpah.
“Bayangkan andai pada tahun 6 Hijriah itu Nabi Muhammad Saw mengikuti keinginan para sahabat yang tidak menerima perjanjian Hudaibiyah. Padahal jumlah umat Islam saat itu tidak mencapai 1.500, hanya sekira 1.400 lebih. Kiranya akan dihabis oleh kaum kafir Quraisy”, kata Abu Zein.
Sementara, Ketua pengurus cabang PMII Kota Banjarbaru, Syafiq dalam sambutannya menyampaikan Harapan kepada semua kader kader pmii untuk Mengimplementasikan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan sehari hari, Kedepannya ia mengharapkan para kader kader pmii bisa menjadikan kegiatan Maulid Habsy ini sebagai kegiatan Rutinitas dan dilaksanakan di Al Baytar.
Acara Tersebut juga dihadiri Oleh Ketua Bem ULM Jamaluddin yang juga Kader PMII. Sekretaris Majelis pembina Cabang PMII Kota Banjarbaru M.Leone Hermawan alumni Wakil Bem ULM 2015. Sekretaris PC PMII Banjarbaru M.Rizal Abdillah Mantan Wakil Bem ULM 2018