REDAKSI8.COM – Sindrom Prahaid atau Pramenstrual Syndrome (PMS) sering kali menjadi sebuah momok tersendiri bagi kaum laki-laki ketika sindrom tersebut menyerang wanitanya.
Bagaimana tidak, saat terjadi PMS pada wanita, gejala-gejala aneh baik fisik, psikologis maupun emosi yang tidak stabil pada umumnya akan diluapkan kepada pasangannya. Hal tersebut tentunya bukan karena kemauan sang wanita, namun, akibat tindakan dan ucapan sang pria yang kurang berkenan di hati wanitanya.
Apalagi jika lelakinya melakukan tindakan atau omongan yang bertentangan dengan jalan pikiran dan perasaan wanita yang sedang terkena PMS.
Berikut hal hal yang jangan pria lakukan saat wanita terkena PMS.
Jangan pernah mengatakan kata “Gendut” pada wanita yang sedang mengalami PMS. Kendati menurut Putri Aulia (27), Seorang pegawai di Perusahaan Pegadaian Kalimantan Tengah, kata gendut dapat memancing emosinya, walaupun kata gendut bukan berarti benar benar gendut, bisa juga berarti panggilan sayang.
“Pas lagi PMS malah sebaliknya, dibilang gendut sama pasangan malah dikira body shaming bagi si perempuannya,” imbuh Putri melalui VIA DM on Instagram, (7/1).
Tak hanya itu, Putri juga menerangkan, Jangan pernah meninggikan nada bicara kepada wanita yang terkena PMS walaupun bukan bermaksud marah.
“Dikirain marahin kita kalau nada bicaranya ditinggin, aku itu maunya pelan pelan saja ngomongnya, lembut kaya waktu awal kenalan, ga usah ngegas,” jelasnya.
Hal serupa juga dialami Lusiana Jennifer (22), tenaga kontrak di Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan, mengatakan, sangatlah tidak senang jika pasangannya menyebut dirinya gendut bahkan cerewet, walaupun tak dipungkiri saat PMS sikapnya cenderung lebih cerewet dari biasanya.
“Maunya kalau pas aku lagi PMS diseneng senengin dipijitin atau diajakin jalan-jalan trus belanja deh,” ucap wanita yang akrab disapa Lusi sambil tertawa.
Lebih jauh kata Lusi, Saat wanita PMS jangan nyuekin atau berlaga dingin, pasalnya hal tersebut dianggap menyepelekan dirinya, bukan sebaliknya.
“Saat PMS, perempuan tu pengen dimanjain lebih tapi jangan berlebihan, pokonya jago jagolah baca situasi cewenya jangan nunggu diminta, lebih peka,” harapnya.
Sementara itu, Anggita Restu (22) Freelance Webdisign, tidak ingin di anggap manja saat PMS menghampiri dirinya. Sebab ujarnya, lelaki yang menganggap wanita PMS itu manja sama saja menyepelekan rasa sakit PMS yang dirasakan si perempuan.
“Seing kali cowok itu sok sok ikut terbawa dan merasakan rasa sakit PMS padahal menyepelekan, itu yang bikin gita ga suka,” cetus Ghita kepada Reporter ini.
Aprillia Arsyad (27), Pegawai di Perusahaan Pengiriman Barang Di Banjarmasin, justru memilih diam dan tak melakukan apa-apa terhadap pasangannya. Lanjutnya, ia tak ingin memperpanjang persoalan, jika dirinya tengah dilanda PMS.
“Intinya gak ingin bikin situasi runyam, meskipun April juga cerewet kalau PMS tapi diem aja deh biar masalah ga ngelebar kemana-mana,” ungkapnya.
Nah, bagi kawan kawan pria yang belum memiliki pasangan (istri) alangkah baiknya informasi di atas dapat di jadikan bahan literatur dalam mengambil sikap, jika calon pasangannya nanti terkena permasalahan PMS.