REDAKSI8.COM – Penambahan materi agama di tingkat Sekolah Dasar (SD) melalui mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok), sangat disambut baik SDN 1 Sungai Ulin.
Meskipun kata Kepala SDN 1 Sungai Ulin Budiati, sekolahnya sudah lebih dulu menerapkan materi keagamaan untuk siswa-siswinya.
Baginya itu adalah vibes yang sangat positif untuk keberlangsungan akhlak anak.
“Kami sepakat dengan himbauan pa Sekda itu,” ujarnya kepada Redaksi8.com, Jumat (13/1).
Melalui program pendidikan berkarakter Ia memaparkan, dalam seminggu para murid di sekolahnya rutin melaksanakan giat keagamaan.
Diantaranya membaca surah Yasin, membaca Asmaul Husna, Maulid Habsyi dan Sholat berjamaah.
“Kalau hari Rabu kita sholat Zuhur berjamaah, Kamis baca Asmaul Husna, hari ini (Jumat<–red) kita baru selesai baca surah Yasin,” terangnya
Sedangkan Maulid Habsyi ujarnya, menjadi giat Ekstrakurikuler di SDN 1 Sungai Ulin.
“Jadi kalau ada acara maulidan atau syukuran kami tidak repot-repot lagi mendatangkan grub maulid dari luar, anak-anak kita bisa,” bebernya.
Dalam modul pelajaran Mulok yang baru dibagikan, dimuat pembelajaran tentang ilmu Fiqih, Sifat 20, Iqra, akidah, akhlak dan tasawuf.
“Materi itu disampaikan ke para siswa di semester tahun ajaran baru. Tapi untuk semester ini juga sudah bisa disampaikan sedikit-sedikit,” ungkapnya.
Sementara bagi yang nonmuslim dari kelas 1-6 kata Budiati tidak dibedakan. Mereka tetap mendapatkan materi pendidikan berkarakter dari guru agamanya masing-masing.
“Anak yang nonmuslim sudah kita kondisikan. Mereka tetap mendapatkan hak yang sama untuk pembelajaran agama,” tuturnya.
“Jadi kalau anak-anak lain sholat berjamaah, mereka di salah satu ruang kelas belajar agama bersama guru agamanya,” sambungnya
Sebelumnya, Dinas Pendidikan bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Banjarbaru mensosialisasikan penambahan modul baru pada mata palajaran Muatan Lokal (Mulok) dan deseminasi, di Aula Widyatama Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Rabu (11/1).
Penambahan materi yang dimasukan antara lain ilmu Fiqih, Ahlak dan Kaida.
3 materi tersebut akan dimasukan selama 3 jam pelajaran dalam seminggu.
“Standar baca tulis Al-Qur’an di tingkat SD sudah berkurang, jadi kami akan menambahkan materi agama melalui kurikulum Mulok,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Dedy Sutoyo.
Menurut Kadisdik, sifat 20 dan tasawuf masih bisa masuk untuk siswa -siswi, tapi sekedar menghafal saja, tidak sampai mendalaminya.
“Boleh saja kalau sekedar menghafal, itu masih bisa masuk,” cetusnya.