REDAKSI8.COM – Ditemukan selebaran kertas yang menempel di salah satu KWH listrik samping bahu jalan lapangan Dr. Murjani depan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Banjarbaru yang bertuliskan kritik pedas terhadap para wakil rakyat.
Isi dari tulisan tersebut mengarah pada perjalanan dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di tengah pandemi Covid-19.
Layaknya sebuah pamplet lamaran pekerjaan berkonsepkan uraian sajak, selebaran tersebut telah menempel selama kurang lebih 3 pekan. Adapun untaian kalimatnya berbunyi :
Dicari Moral Wakil Rakyat
Disaat pergerakan kami diawasi, bekerja keluar daerah harus izin sana sini, harus diperiksa itu ini, pulang dari luar daerah diperiksa RT/RW, Babinsa dan Polisi dipaksa isolasi dan bersabar 14 hari.
Anggota kami yang terhormat, malah sibuk jalan jalan keluar daerah dengan uang kami. Tanpa diperika dan diawasi. Pulang dari luar daerah tetap bisa lari pagi. Bahkan masih ngantor dan bisa haha hihi tanpa isolasi.
Rakyat Panik Dewan Piknik.
Saat dikonfirmasi Redaksi8.com, Sekretaris DPRD Kota Banjarbaru, H. Aida Yunani tidak bisa memberikan komentar apapun terkait hal tersebut. Katanya, maksud selebaran itu tidak bertujuan kearah mana. Apakah ke anggota dewan di Kota Banjarbaru atau tidak baginya masih tidak jelas.
“Saya tidak bisa berkomentar karena yang dikritikan itu tidak bertujuan mengarah ke DPRD Kota Banjarbaru. Bukankah di Kalsel kita ini ada 13 Kabupaten/ Kota, jadi kami dari DPRD Banjarbaru belum bisa memberikan argumen,” terangnya ketika ditemui, Senin (20/7).
“Aku tidak punya kewenangan melepas selebaran itu. Apakah itu sudah ada izin atau seperti apa, yang jelas jika melanggar maka ada aparat yang tupoksinya melakukan pelepasan selebaran tersebut,” tambah pria yang biasa dipanggil Aida.
Terkait perjalanan dinas menurutnya, jika memang sebuah perjalanan dinas yang dilakukan anggota dewan itu merupakan program yang sifatnya dapat mensejahterakan masyarakat kenapa tidak, justru malah baik.
“Harapan kita jika ada masyarakat yang memiliki suatu keganjalan dalam hatinya sampaikan ke anggota dewan mohon datang saja kesini, kekuarkan unek uneknya, kita diskusi Insya Allah keluar titik terang dari masalahnya,” Ia menukas.
“Tulisan itu sama saja menganggap 13 DPRD dan DPR Provinsi di Kalsel yang melakukan itu, karena tidak bertujuan,” pungkasnya.