REDAKSI8.COM – Dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang penyuluh pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Horticultura Kabupaten Banjar seminar penyuluhan pertanian 2019, di Aula Gedung IAI Darussalam Jalan Perwira Tanjung Rema Martapura, Kamis (10/10).
Pada seminar tersebut, Dinas TPH mendatangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dedi Nursyamsi, sebagai nara sumber, beserta salah seorang dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. Karyono Ibnu Ahmad.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Banjar, H. Mokhammad Hilman. Menurutnya, dalam pembangunan pertanian prioritas bukan sekedar memproduksi komoditi saja, tapi juga penciptaan nilai tambah (value added).
“Oleh karena itu pembangunan pertanian kita membutuhkan SDM unggul berkualitas yang merupakan modal utama untuk menjadi pelaku atau penggerak pembangunan di daerah,” jelas pria yang akrab disapa Hilman.
ia juga meminta, penyuluh harus bisa beradaptasi dengan pengembangan informasi dan teknologi. Lantaran sambungnya, agar para penyuluh bisa bertransformasi dan eksis dalam pemberdayaan petani sesuai perkembangan zaman.
“Penyuluh harus siap menghadapi era digitalisasi informasi saat ini,” inginnya.
“Saya juga berpesan agar para penyuluh memiliki daya saing dan memberikan manfaat lebih luas bagi pembangunan pertanian, dan juga penyuluh harus inovatif dalam memberdayakan para petaninya,” pesan Hilman.
Sementara itu kepala Dinas Tanaman Pangan dan Horticultura, Muhammad Fachry menjelaskan, tujuan utama seminar itu untuk membekali para penyuluh pertanian mengenai pengetahuan teknologi alat pertanian.
Pasalnya lanjut Fachry, penyuluh pertanian di Kabupaten Banjar masih sangat minim, apalagi hampir setiap tahun beberapa penyuluh purna tugas.
“Kita ingin dengan SDM yang tidak terlalu banyak ini bisa bekerja maksimal dengan bantuan teknologi,” ucapnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, para penyuluh pertanian di Kabupaten Banjar masih banyak yang belum memiliki sertifikat. Lantaran sertifikasi sebagai penyuluh hanya bisa diselenggarakan oleh pihak kementerian saja.
“Memang pada dasarnya kita di Kabupaten Banjar hanya memiliki beberapa penyuluh yang bersertifikat, karena kita harus menunggu Kementerian menggelar sertifikasi untuk para penyuluh,” ungkap Fachry.
Berdasarkan data yang dihimpun reporter ini, seluruh peserta yang mengikuti seminar tidak hanya dari Kabupaten Banjar saja, tapi juga dari daerah lain di Kalimantan Selatan, bahkan ada juga yang datang dari Kalimantan Tengah.
Jumlah seluruhnya sekitar 400 penyuluh diantaranya 250 penyuluh pertanian asal Kabupaten Banjar dan 150 orang dari luar Kalsel Teng.
Acara seminar juga diisi dengan penyerahan kepada 6 Penyuluh Pertanian terbaik se-Kabupaten Banjar antara lain, dari penyuluh pertanian asal Kecamatan Aranio, Martapura Barat, Pengaron dan Gambut.
Selanjutnya penyerahan secara simbolis 5 buah kendaraan dinas kepada penyuluh pertanian, serta pemberian tali asih kepada penyuluh pertanian yang telah purna tugas.