REDAKSI8.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru bekerjasama dengan Lapas Kelas IIB Banjarbaru melaksanakan test HIV/AIDS kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Jum’at (10/2/23).
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Dinkes Kota Banjarbaru setiap tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru Erni Syafrida Noor menyampaikan, Ini merupakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk secepatnya mencari kasus HIV.
“Sasaran kita hari ini 120, disini kita melakukan VCT Mobile, Voluntary Counselling dan Testing untuk mengetahui status HIV seseorang,” ucapnya.
Mobile VCT adalah kegiatan pencarian atau penemuan penderita HIV/AIDS secara mobile atau keliling yang menyasar ke kelompok beresiko.
Adapun hasil test dari 120 WBP pada hari ini semuanya dinyatakan Non Reaktif.
Erni menjelaskan, pihaknya memiliki target untuk Kota Banjarbaru 1.200 orang yang harus diperiksa, salah satunya di Lapas Kelas IIB Banjarbaru ini.
Seperti yang diketahui penularan HIV bisa melalui jarum suntik dan seks tidak benar, yang menjadi kekhawatiran adanya kasus HIV/AIDS.
“Tahun 2030 nanti kita harapkan sudah tidak ada lagi kasus HIV, tidak ada lagi kematian karena HIV/AIDS, dan juga tidak ada lagi diskriminasi terhadap HIV atau stigma,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Dokter Lapas Kelas IIB Banjarbaru Natasya Sindi Lestari menyampaikan, di lapas ini jumlah orang banyak dan beresiko HIV.
Karena katanya, apa yang pernah dilakukan oleh segelintir warga binaan sebelumnya seperti narkoba, seks bebas dan lainnya menjadi target rutin untuk pemeriksaan HIV.
“Memang dari Dinkes ada program sekian ribu orang harus diperiksa, salah satunya itu di lapas karena memang menjadi kegiatan rutin,” jelasnya.
Dr. Natasya menyebutkan, untuk di lapas saat ini pasien HIV ada 7 orang, dan menjalani pengobatan secara rutin, yang mana obat tersebut diambil semua ke Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru.
Selain itu, dirinya juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan yang merasa mengidap suatu penyakit setiap hari.
“Untuk pemeriksaan secara umum kita rutin, per 6 bulan kita skrining semuanya 1.900,” pungkasnya.
(Red8-Irma)