REDAKSI8.COM – Diduga lokasi tambang emas ilegal di Gunung Kura-Kura Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru menjadi sarang sindikat narkoba.
Dikutip dari Humas Polres Kotabaru, lokasi tersebut diduga menjadi persembunyian para sindikat narkoba.
Kapolres Kotabaru AKBP Muhammad Gafur aditya Siregar dalam konferensi pers terkait penertiban penambangan emas ilegal di Kecamatan Sungai Durian, peredaran narkoba disana disinyalir mencapai 3 – 5 kilogram perbulan.
“Disana seperti yang kita ketahui ada potensi emas yang membuat orang berbondong-bondong datanjg kesana. Hal ini otomatis membuat para sindikat narkoba masuk ke atas,” terang Kapolres Kotabaru, di ruang Operation Room Setda Kotabaru, Senin (10/10).
“Mereka (sindikat narkoba <– red) ada yantg berprofesi menjadi bos pengepul dengan cara membiayai para pekerjanya. Mulai dari makan, uang kemudian narkoba itu dikasih (berikan cuma-cuma <–red),” sambungnya.
Ketika emas yang digadang-gadang akhirnya diperoleh para pekerja disana ujar Kapolres Gafur, semua penghasilan mereka dibayarkan untuk melunasi utang narkoba, prostitusi, makan sehari-hari hingga perjudian.
“Semua hasil tambang emas (gajih <–red) yang diperoleh pekerja habis atau minus karena kasbon bayar utang beli narkoba, prostitusi, makan dan judi. Begitu terus sehingga menjadi ketergantungan,” paparnya.
Informasi tersebut kata Kapolres diperoleh berdasarkan keterangan para saksi dan tersangka.
Peredaran narkoba kala itu juga begitu marak sampai-sampai cakupan wilayah pertamabangn emas ilegal semakin meluas dan tidak terkontrol.
Selain narkoba, dilokasi tersebut juga ditemukan adanya aktifitas prostitusi yang berujung praktik abosri, perjudian, premanisme bahkan pembunuhan.
Beberapa waktu telah lewat, lokasi pertambangan emas pun tercatat sempat memakan ratusan korban jiwa akibat terkena bencana alam tanah longsor.
Saat ini aktifitas tambang emas ilegal itu sudah berhenti setelah aparat tim gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Kotabaru melakukan penertiban.
Diketahui, untuk menuju lokasi pertambangan disana cukup sulit dan memerlukan waktu tempuh sekitar 5 – 8 jam. Hal ini disebabkan akses jalan yang terjal serta banyaknya sungai besar yang mesti diseberangi.