REDAKSI8.COM – Meskipun pandemi Covid -19 belum usai, Pemerintah Kota Banjarbaru dalam hal ini, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Diaporabudpar) menggelar seleksi Nanang-Galuh (Naga) tahun 2021.
Dalam keadaan demikian tetap melaksanakan kegiatan yang sempat ditiadakan selama covid di tahun lalu, bagaimana dengan anggarannya? efektifkah peran Naga selama setahun ke depan nanti?
Kepala Bidang Diaporabudpar Banjarbaru, Dhiah Tri Widhiningsih, mengaku, peran Naga selama satu tahun ke depan besar kemungkinan tidak akan maksimal, khususnya kegiatan promosi lokasi-lokasi wisata di Banjarbaru.
Karerna saat ini, kondisi covid-19 di Kota Banjarbaru masih berada dalam zona orange. Sementara objek destinasi wisata di Banjarbaru belum dibuka.
“Namun untuk kegiatan misalnya kunjungan dari pejabat luar daerah bahkan luar negeri yang menyambut mereka ada Naga itu sendiri, atau kegiatan ekspo, pameran dan lainnya,” tuturnya ketika di wawancara.
Kurang lebih 200 juta rupiah anggaran penyelenggaraan even rutin tahunan itu, saat ini sudah diperoleh 8 pasang Naga dari hasil seleksi di putaran sebelumnya, dari ratusan peserta yang mendaftarkan diri.
“Sekarang sudah masuk dalam tahap seleksi terbuka. Para peserta kita ajak mengunjungi perusahaan-perusahaan untuk menambah wawasan mereka sebelum masuk grand final,” ungkap, Selasa (22/6).
Sejak tanggal 11-23 Juni nanti, para peserta di ajak berkeliling ke perusahaan-perusahaan untuk menambah wawasan para peserta Naga tahun 2021.
Sedangkan karantina tertutup akan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Juni 2021 mendatang.
Lalu terakhir Grand Final Naga Kota Banjarbaru akan di gelar pada tanggal 26 Juni 2021 di Grand Dafam Qhotel Banjarbaru.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Syamsuri mengatakan, akan memantau dengan ketat sisa waktu pelaksanaan seleksi pemilihan Naga tahun 2021.
“Komisi II tugasnya hanya memantau penggunaan anggaran itu,” imbuhnya.
Karena bagi Syamsuri, secara pribadi atas nama fraksi tidak mendukung penyelenggaraan Naga selama masih di masa pandemi covid-19.
“Kalau melanggar prokes dan di tengah pandemi mengumpulkan masa saya tidak setuju, kecuali dilaksankan secara virtual dan hanya beberapa orang yang ada dalam ruangan kegiatan,” bebernya.
Sedangkan yang mengesahkan APBD untuk penyelenggaraan seleksi Naga ada dalam Rapat Banggar DPRD Kota Banjarbaru.
“Aku kan tidak termasuk dalam rapat banggar, tapi intinya dispora mengajukan anggaran tentang program promosi wisata dan mungkin di dalamnya ada untuk nanang galuh di RKA nya,” menurutnya.
“Nanti kami saat kunjungan kerja ke dispora besok akan menanyakan yang melatar belakangi alasan mereka melaksanakan kegiatan itu apa, di masa pandemi sekarang,” lanjutnya.
Ia juga beranggapan, pandemi covid seyogianya tidak dapat di prediksi, sehingga sektor pariwisata menurutnya perlahan ingin menampakam ‘denyut nadi’ kembali.
“Akhirnya anggaran itu tetap digulirkan, cuma urgensi statusnya saja lagi. Kalau di sini zona merah jelas kita tidak akan setujui,” tandasnya melalui sambungan telpon.
Berdasarkan data yang diperoleh Redaksi8.com dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, sejauh ini status pandemi covid-19 di Kota Banjarbaru berada di zona orange. Penilaiannya pada periode 6 – 12 Juni Tahun 2021.
Dari 13 kabupaten/ kota di Kalsel, ada 8 berstatus risiko rendah (Kuning), diantaranya di Kabupaten Tapin, HSS, HST, Tanah Bumbu, HSU, Tabalong, Kotabaru, dan Barito Kuala.
Sedangkan di 5 kabupaten/ kota lainnya, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Banjar, Balangan berstatus sedang (orange)