REDAKSI8.COM – Berdasarkan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2019 di Surabaya, Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar Apel Peringatan Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019, di Lapangan Dr Murjani, Senin (25/11).
Dalam Apel tersebut Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani menyampaikan, edukasi kebencanaan harus dimulai tahun ini, terutama daerah yang rawan terjadi bencana. Apalagi sambungnya, bencana kapan saja bisa mengancam masyarakat, seperti kebakaran hutan dan lahan, banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
“Bencana itu tidak bisa diprediksi, oleh karena itu perlu adanya kesiapsiagaan oleh pemerintah daerah seperti BPBD, TNI, Kepolisian dan Masyarakat serta stekeholder lainnya,” papar Nadjmi Adhani kepada Redaksi8.com pasca apel.
“Sampai saat ini masih ada beberapa titik api di Kota Banjarbaru,” tambahnya.
Ia menerangkan, seiring pembangunan daerah yang semakin pesat, banyak perubahan terjadi, baik fisik maupun ruang wilayah. Hal ini berpotensi mengakibatkan rawan bencana yang ditakutkan mengganggu aktivitas kehidupan masyarakat Kota Banjarbaru.
“Seberapapun kuatnya upaya kita pemerintah, BPBD, TNI dan Kepolisian tetap saja perlu dukungan dan keikutsertaan masyarakat,” inginnya.
“Kami sudah membentuk 8 posko Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kota Banjarbaru. Kami juga sudah memenuhi usulan perlengkapan dari Kodim dan Polres,” lanjutnya.
Terkait musibah kebakaran massal yang menimpa lebih dari 200 buah rumah masyarakat di pemukiman Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru, Pria yang akrab disapa Nadjmi itu menyampaikan belasungkawanya. Ia meminta masyarakat yang tertimpa musibah bisa lebih bersabar dan kekuatan menghadapi cobaan itu.
Sementara itu, Menurut Kepala Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banjarmasin, Mujiono, sangat mendukung kegiatan tersebut. Apapun bencana yang terjadi, pihaknya akan selalu siap siaga membantu pemerintah daerah Kota Banjarbaru.
“Kalau terjadi kebakaran, tugas kami menolong, mencari dan menyelamatkan serta memberi bantuan transportasi. Sedangkan dilingkungan kebakarannya kami berada di bawah kendali oprasional demerintah daerah,” terangnya
“Kami juga berharap pemerintah kota Banjarbaru bisa memberi kami bantuan berupa Ambulan sebagai sarana evakuasi dan transportasi,” pungkas Mujiono