REDAKSI8.COM – Kompetisi sepak bola ‘Total Liga’ untuk Kelompok Umur 10 dan 12 tahun wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, telah berakhir Minggu (13/1) tadi.
Salah satu sekolah sepak bola (SSB) peserta Total Liga yang juga disponsori oleh redaksi8.com, SSB Cahaya Banua Jaya (SSB CBJ), ternyata melampaui ekspektasi di kompetisi ini.
Pasalnya, menurut Manajer Tim SSB Cahaya Banua Jaya, Trihayat Ariwibowo, kompetisi Total Liga ini hanya dijadikan sebagai ajang pemanasan sebelum mengikuti Kejurnas Danone Nation Cup 2019 nanti.
Trihayat menyampaikan, dari semua pertandingan Total Liga yang dihadapi, SSB CBJ selalu melakukan bongkar pasang pemain agar semuanya bisa merasakan atmosfer kompetisi.
“Karena tujuan utama CBJ adalah untuk melakukan pembinaan usia dini. Alhamdulillah SSB CBJ bisa merebut posisi runner up,” ujar Trihayat.
Manajer yang dikenal ramah oleh seluruh pemain SSB CBJ ini membeberkan, kemenangan hanyalah sebuah bonus. Yang terpenting baginya dan staff kepelatihan lainnya, anak didik di SSB CBJ bisa memahami bagaimana cara bermain sepakbola yang baik dan benar.
“Sekali lagi, bagi kami kemenangan hanya sebuah bonus. Karena SSB adalah sebuah proses, bukan sebuah hasil akhir dari sepakbola,” lugasnya.
Dipertandingan terakhir Total Liga untuk U-12, SSB CBJ yang berjuluk Laskar Macan Dahan ini mengkandaskan SSB HW Martapura dengan skor 6 – 0.
Penyerang andalan SSB CBJ U-12, Rio Akhmad Saputra mencetak Hat-trick (3 gol). Sementara gelandang gesit SSB CBJ bernomor punggung 8, Muhammad Ihsan mencetak 1 gol.
Sayap kiri lincah SSB CBJ, Muhammad Abdan juga mencatatkan namanya dipapan skor setelah berhasil mencetak gol dari tendangan jarak jauh. Sedangkan 1 gol lainnya adalah gol bunuh diri lawan.
Di sisi lain, SSB Cahaya Banua Jaya U-12 menjadi tim yang paling produktif dalam hal mencetak gol.
Dari 9 pertandingan yang dilalui, SSB Cahaya Banua Jaya U-12 mencetak 21 gol tanpa pernah kebobolan sekalipun!
Kedua penjaga gawang mereka Muhammad Wildan Kurniawan dan Muhammad Ramadani, meskipun sering dirotasi, namun tetap fokus dan tangguh dalam menjaga gawangnya agar tetap ‘perawan’ hingga pertandingan terakhir.
“Level kemenangan yang sebenarnya adalah ketika suatu saat mereka bisa bermain di Timnas Indonesia Senior dan menjadi juara,” pungkas Trihayat.