REDAKSI8.COM – Tumpukan berbagai macam jenis sampah yang berada tepat di bawah Jembatan Antasari Banjarmasin, membuat Sungai Martapura kian tercemar dan mengganggu arus lalu lintas transportasi air.
Kepala Bidang Sungai dan Drainase Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathoni, saat dikonfimasi awak media Senin (10/12) mengatakan, sudah menurunkan kapal jenis sapu-sapu untuk mengatasi permasalahan tumpukan sampah di bawah Jembatan Antasari tersebut.
“Karena volume sampah yang cukup besar, sehingga membutuhkan waktu untuk membuang sampah-sampah tersebut ke daerah Sungai Gampa,” beber Toni.
Menurut Toni, bukan pekerjaan yang mudah untuk mengirim sampah-sampah tersebut ke daerah Sungai Gampa. Pasalnya, selain memerlukan waktu 3 sampai 4 jam untuk mengirimkannya, jarak yang jauh serta laju kapal sapu-sapu yang terbatas juga menjadi kendala lainnya.
“Kita masih upayakan dan juga dengan bantuan pihak Dishub tadi untuk melancarkan jalur transportasi air agar tidak tertutup,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Ihsan (24) salah seorang warga yang saat itu juga berada di lokasi, mengeluhkan jalur wisata susur sungai yang terhambat karena penumpukkan sampah kiriman tersebut.
“Jika malam hari arus pasang maka jalur susur sungai arah Kampung Hijau akan tertutup, dan ketika arus berbalik surut, maka tumpukan sampah tersebut menumpuk di Jembatan Antasari,” keluhnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, melalui Kabid Pengembangan Pariwisata, Khuzaimi membenarkan bahwa tumpukan sampah kiriman tersebut sangat mengganggu jalur wisata susur sungai.
“Seperti yang terjadi tadi malam, ada 6 buah kelotok kita yang diderek secara paksa untuk memasuki sungai Martapura yang melintas di depan Siring Piere Tendean dan Siring Bekantan,” sebutnya.
Lebih lanjut Khuzaimi menyampaikan, jika diperlukan, pihak Disbudpar Kota Banjarmasin bisa saja menurunkan kelotok untuk membantu mengurai tumpukan sampah tersebut.
“Hal ini dilakukan agar tumpukan sampah itu larut menjauh dari dua jembatan, yang konstruksi tiang pondasinya menyebabkan sampah tertumpuk di sungai Martapura,” imbuhnya.