REDAKSI8.COM – Puluhan anak muda mendapat sanksi push up dari Dandim 1006 Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto, lantaran kedapatan tidak mengenakan masker saat tengah nongkrong di salah satu Café di Kota Banjarbaru, Kamis Dini Hari (11/6).
Selain memberi sanksi sosial berupa push up kepada para pengunjung cafe, pengelola café pun ikut “terseret” hingga diberikan peringatan tegas oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarbaru, karena dinilai menyepelekan protokol kesehatan ditengah situasi pandemik.
Pria yang akrab disapa Siswo menjelaskan, hal itu merupakan salah satu bentuk pendisiplinan sekaligus mengedukasi para anak muda yang notabennya adalah generasi penerus bangsa namun minim kesadaran akan protokol kesehatan.
“Apabila besok-besok kami temukan lagi yang seperti ini, mereka akan kami bawa paksa ke markas Kodim sampai dijemput orang tuanya,” cetusnya dengan tegas.
“Prihatin saya. Hampir 99 persen yang kumpul di sini adalah anak muda. Kemudian yang mengenakan masker hanya sekitar 40 persen saja. Kesadarannya sangatlah kurang. Bahkan parahnya, ditanya pancasila ada yang tidak hafal. beginikah generasi kita! Malah main gaplek tanpa ada phisycal distancing,” sambungnya.
Tak luput, pengelola cafe juga diberikan peringatan, supaya lebih memperhatikan konsumennya yang datang agar menggunakan masker, cuci tangan dan menerapkan physical distancing.
“Ini adalah peringatan terakhir kita. Nanti juga akan saya sampaikan kepada dinas yang menangani ini agar menjadi perhatian,” ujarnya.
“Jika kita ingin serius tolong serius melaksanakan aturan. Kalau tidak ingin serius ya sudah kita tanggung sama-sama resikonya,” lebih jauh kepada Redaksi8.com.
Sementara itu pemilik cafe Ikhwan Muzakir (26), mengaku salah atas ketoledorannya dalam memeberikan kebebasan kepada para konsumen tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Pasca kejadian ini, ia dan rekan-rekan kerjanya berjanji akan taat dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Siap kami akan menjalankannya,” cetusnya.
Ia juga menerangkan, baru mengantongi perizinan pembukaan cafe miliknya dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah. Sedangkan batas waktu penutupan di putuskan sepihak.
“Jika sudah pukul 11 malam kami sudah tidak melayani para konsumen. Lalu pukul 12 malam baru kita beres-beres untuk menutup cafe,” papar Ikhwan Muzakir.
Selanjutnya Reza (24), salah satu konsumen yang ikut dipush up mengatakan, telah lupa membawa APD yang biasa dibawanya yakni masker.
“Biasa ada saja di dalam tas, tapi malam ini kelupaan bawa. Gara-gara itu tadi sempat di kasih push up 10 kali,” pungkasnya sembari tersenyum.
Sebelum ke lokasi tersebut, Letkol Siswo dan personil TNI lainnya sempat mengunjungi tempat hiburan karoke, warung dan toko ritel di Kota Banjarbaru.