REDAKSI8.COM – Kepala Cabang Auto 2000 Muhammad Zainuri bersama rombongan datangi Markas Kodim 1006 Martapura guna memberikan bantuan berupa sembako untuk korban terdampak banjir.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar H.M Hilman didampingi Komandan Posko Terpadu Penanganan Banjir Kabupaten Banjar Letkol Arm Siswo Budiarto, dihalaman Makodim setempat, Kamis (28/01/2021) pagi.
Muhammad Zainuri mengatakan, bantuan 1 truk sembako dan lainnya dari Toyota Astra Motor dan Auto 2000 Banjarmasin ini berupa sembako dan kami harapkan ini yang diperlukan oleh para korban terdampak banjir, dimana sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan Sekda Banjar dan Komandan Posko 1006 Martapura.
“Kami turut prihatin apa yang menimpa masyarakat Kalimantan Selatan yang saat ini tertimpa musibah banjir, maka dari itu kami turut berpartisipasi menyampaikan bantuan ini,” ujarnya.
Zainuri menambahkan, jika nantinya ada CSR lagi pihaknya akan kembali mengkoordinasikan lagi apa yang diperlukan lagi. Karena menurutnya ini adalah awal dari bencana, dan pasca bencana pasti banyak yang diperlukan seperti perbaikan fasilitas dan rumah masyarakat.
Sementara itu Siswo Budiarto mengatakan, Kodim adalah salah satu posko lapangan dan apa yang akan lakasanakan akan ada mekanisme kepada posko induk, yang diharapkan adanya satu kesatuan dalam distribusi.
“Sebelumnya distribusi kurang terpantau, saat ini kita mendirikan posko terpadu untuk menerima bantuan agar bisa terkoordinir, setelah ini kita akan distribusikan, koordinasi dengan pak Sekda dimana titik-titiknya, dengan harapan tidak ada penumpukan,” ungkapnya.
Siswo memastikan, semua bantuan yang disalurkan akan mendapat pengawalan dari pihaknya.
“Kita ada tim yang bertugas dilapangan, kita melihat situasi dilapangan, kemudian membawa bantuan ini kelapangan baik melalui darat, lewat air ataupun udara sesuai dengan kondisi korban,” katanya.
Sementara itu Sekda banjar H. M Hilman mengatakan, banjir yang melanda Kabupaten Banjar, 60 persen wilayahnya tergenang, hingga menyebabkan masyarakatnya tidak bisa beraktivitas. Otomatis kebutuhan pangan, sandang dan papan masyarakat menjadi kewajiban pemerintah untuk meringankan bebannya bersama relawan yang peduli dengan kesetiakawanan sosial yang ada.
“Inilah kebutuhan yang menjadi hak masyarakat, mereka kesulitan beraktivitas karena dampak banjir, bukan hanya saat banjir, tapi genangan air masih terjadi mereka tidak 100 persen bisa bekerja. Ini harus mendapat perhatian kita bersama, berdasarkan prioritas kebutuhan ter updatenya, sehingga pemerataan distribusi bantuan masyarakat terdampak banjir bisa di atasi,” tutupnya.