REDAKSI8.COM – Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Kota Banjarbaru, membuat Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru merangkul Balai Besar Kesehatan Teknik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, untuk melakukan kegiatan pengujian kualitas udara ambien, baru baru tadi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Sirajoni kepada Jurnalis Redaksi8.com menjelaskan, pengujian ini dilakukan guna mengetahui Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Banjarbaru.
“Kami mengambil sampel udara di sekitaran kawasan Landasan Ulin, dekat Bandara Syamsudin Noor. Kemudian di sejumlah tempat lainnya,” sebut Sirajoni.
Sirajoni menambahkan, alat yang digunakan dalam pengujian ISPU ini adalah milik BBKTLPP Kementerian Kesehatan RI. Pasalnya, DLH Kota Banjarbaru belum memiliki alat yang parameternya lengkap untuk mendapatkan data ISPU ini.
“Pengambilan sampel udara ini akan dilakukan selama dua hari berturut-turut, dan pengujiannya dilakukan selama 24 jam,” ujarnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai hasil pengujian ISPU itu, Sirajoni menyampaikan masih harus menunggu hasil laboratorium.
“Kami masih menunggu hasilnya, sampai dimana batas ISPU-nya, apakah Kota Banjarbaru sudah masuk waspada, tidak sehat, atau bagaimana. Kita tunggu saja hasilnya ya,” pungkasnya sembari tersenyum.