REDAKSI8.COM – Pada pekan ke 3 tahun baru, sejumlah harga bahan pokok di pasaran masih dalam kondisi stabil.
Seperti di Pasar Ulin Raya Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru, bahan pokok Minyak, Telur, Gula Pasir, dan Tepung serta Cabai masih kondusif.
Tidak terkecuali untuk harga beras yang masih berkisar 18 ribu per liter.
Lalu bawang merah 38 ribu perkilogram, dan bawang putih 27 ribu perkilogram.
Harga di tiga bahan pokok itu terbilang masih tinggi.
Seorang pedagang sembako di Pasar Ulin Raya Fatmawati mengungkapkan, bahan pokok seperti Gula Pasir, Minyak, Tepung, Telur, dan Cabai harganya masih relatif stabil, kecuali harga Beras dan Bawang yang masih mahal.
“Harga gula pasir masih 13,500 perkilogram, tepung 10.000 ribu perkilonya, minyak sekitar 15 ribu per liter, dan untuk telur 28 ribu perkilogram, serta harga cabai tiung 35 ribu perkilogram nya, masih stabil aja,” jelas Fatmawati.
Fatmawati mengaku, sebelumnya banyak pembeli (konsumen) yang sempat protes, karena harga bahan pokok yang serba naik.
“Pertama sih protes juga tapi karena memang naik semua dan kebutuhan pokok juga kan jadi tetap membeli,” ucapnya.
Selanjutnya pedagang beras dan telur di pasar yang sama Muhammad Ahyat menambahkan, banyak Beras yang di ekspor ke luar daerah karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan di Banjarbaru.
Sehingga dirinya hanya menjual Beras yang murah-murah saja untuk warga Banjarbaru.
Pun, ketersediaan stok Beras murah tersebut sudah mulai sedikit.
“Yang temurah ai dijual, yang harga 10 ribuan (Hanya menjual beras murah harga 10 ribu rupiah). Itu (beras<-red) yang banyak dicari masyarakat, karena murah. Tapi banyak kosong jua beras banjar nih (tapi beras banjar stoknya mulai kosong<–red), harga beras kada suah (tidak pernah<–red) turun, pasti naik terus,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, salah seorang pembeli Jarkasi mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa jika memang harga beras naik, karena beras adalah kebutuhan utama yang mesti Ia konsumsi.
“Mau seperti apa lagi, kada kawa diprotes jua (tidak bisa diprotes juga<–red), karena memang seperti itu harganya, kebutuhan kita jua buat makan jadi ya dibeli ai tetap,” ungkapnya.
Jarkasi berharap, harga beras bisa secepatnya turun dan stabil, serta ketersediaan stok beras murah untuk masyarakat bisa lebih banyak.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Banjarbaru Anshori menerangkan, mahalnya harga beras dikarenakan beberapa faktor, salah satunya fenomena gagal panen di sejumlah daerah. Tapi sekarang ujarnya, harga beras sudah stabil.
“Sama seperti cabai, kalau itu ada gagal panen atau kendala lainnya maka hukum pasar berlaku. Barang sulit harga naik,” jelasnya kala di wawancara di ruang kerjanya, Selasa (24/1) pagi.
Berdasarkan data yang sudah dihimpun Redaksi8.com dari Disperindag Kota Banjarbaru, harga beras di pasar Ulin Raya per Jumat (20/1) berkisar dari Rp12.500 – Rp18.750 per kilogram.
Sedangkan di Pasar Bauntung, Harga beras dimulai dari Rp11.250 sampai Rp18.750 perkilogram.
Perbedaan harga ditentukan berdasarkan kualitas, tekstur dan jenis berasnya.
Kemudian untuk bawang merah dan putih di Pasar Ulin Raya harganya mencapai Rp45 ribu/kg dan Rp25 ribu/kg.
Sementara di Pasar Bauntung, harga bawang merah dan putih adalah Rp40 ribu/kg dan Rp25 ribu/kg.
(Red8-Irma)