REDAKSI8.COM – Saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru mewacanakan akan membangun Simpang Susun di Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru.
Wacana tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Kewilayahan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjarbaru, Erwin.
Katanya, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin pernah mengusulkan wacana membangun Simpang Susun di Bundaran Simpang 4 Banjarbaru.
Tujuannya untuk memecah kemacetan disana, yang kerap terjadi setiap akhir pekan.
“Disana sering kita lihat jadi titik macet. Jadi untuk meminimalisirnya kita ada wacana bangun Simpang Susun. Tapi itu masih wacana, belum ada kajian ke arah sana,” ungkapnya kepada wartawan Redaksi8.com melalui sambungan telepon, Senin (30/1) pukul 13.30 WITA.
Erwin melanjutkan, fungsi dari bangunan simpang susun tidak jauh berbeda dari Flyover, sama-sama meminimalisir kemacetan.
Akan tetapi ujarnya, jika memang menurut kajian nanti diperlukan tindak lanjut atas wacana tersebut, maka akan banyak aspek yang mesti jadi pertimbangan, diantaranya kesiapan lahan dan kajian ekonomi.
“Itu perlu kajian yang tinggi. Kalau memang menurut kajian memang diperlukan bisa aja ditindak lanjuti. Posisinya juga bundaran Simpang empat itu kan salah satu Ikon di Banjarbaru,” jelas Erwin.
Senada, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari beberapa waktu lalu kala diwawancara Redaksi8.com mengatakan, membangun itu (Simpang Susun) perlu kajian terlebih dahulu.
“Nanti akan kita tanyakan dulu saat rapat kerja dengan PUPR terkait dengan usulannya (Jembatan Flyover <-red). Apakah ini menggunakan APBD ataukah diusulkan menggunakan APBN,” terangnya kepada pewarta ini.
Baginya tidak menutup kemungkinan usulan tersebut benar-benar akan terealisasi.
Karena melihat saat Kota Banjarbaru telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan melalui penetapan UU No.8/2022.
Dalam draft reviis RT/RW ujarnya memang telah dipersiapkan pengembangan jalan dan infrastruktur karena fungsinya berubah sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel.
“Disulan kita itu memang kita masukan pembangunan jalan tol kemudian akses jalan kereta api,” ungkapnya. “Namun kita berharap banyak prioritas pembangunan infrastruktur yang diarahkan dalam rangka untuk persiapan Kota Banjarbaru,” pendapat Emi.