REDAKSI8.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru terus bergerak aktif dan gencar untuk mewujudkan Kota Banjarbaru sebagai Kota Ekonomi Kreatif.
Hal tersebut didukung dengan adanya penandatangan MoU di bidang perindustrian UMKM antara Pemerintah Kota Banjarbaru dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu.
Kemudian, salah satu bentuk tindak lanjut MoU tersebut yaitu dengan mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Integritas Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Banjarbaru bersama BEKRAF Indonesia, di Hotel Grand Dafam Banjarbaru, Kamis pagi (22/11).
Diskusi ini mengundang Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri BEKRAF Indonesia Hassan Abud SH MAP, Staff Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman Bidang Ekonomi Maritim Dr Ir Sugeng Santoso MT, serta Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengatakan, jalinan kerjasama dengan BEKRAF Indonesia ini merupakan suatu peluang yang sangat besar dan terbuka bagi UMKM di Kota Banjarbaru. Sehingga kata Nadjmi Adhani, hasil-hasil produk unggulan tradisional Kota Banjarbaru mampu bersaing dan menjadi aset bagi Kota Banjarbaru untuk Go International.
”Narasumber yang hadir di sini adalah orang-orang yang berkompeten menyusun road maps, peta rencana untuk aksi mewujudkan Kota Banjarbaru sebagai kota berbasis industri ekonomi kreatif,” ungkap Nadjmi Adhani.
Nadjmi Adhani berharap, semua pelaku industri ekonomi kreatif yang ada di Kota Banjarbaru dapat memberikan kontribusinya dalam mewujudkan Kota Banjarbaru sebagai kota berbasis industri ekonomi kreatif.
”Sehingga kita bisa memetakan dengan benar, apa kendala, apa permasalahan dan kemana arah tujuan pengembangan ini untuk kita wujudkan bersama-sama,” ujarnya.
Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri BEKRAF Indonesia Hassan Abud SH MAP menyampaikan, komitmen pimpinan atau kepala daerah untuk mewujudkan hal tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Menurutnya, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani serta Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya, mempunyai komitmen untuk mengembangkan ekonomi kreatif di daerahnya.
”Intinya adalah integrasi penta-helix antara akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. Lima stakeholder ini bersatu padu, berintegrasi untuk mengembangkan ekonomi kreatif ke depan,” pungkasnya.